KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar minyak kelapa sawit alias crude palm oil (CPO) masih volatil hingga hari ini. Melansir Trading Economics, Selasa (7/11), harga CPO sebulan terakhir naik 3,33% dan naik 1,25% dalam seminggu. Namun, secara tahunan, harga CPO turun 14,58%. Badan Pusat Statistik (BPS) juga mencatat bahwa ekspor CPO Indonesia turun 6,29% hingga kuartal III 2023. Communications and Investor Relations Manager AALI Fenny Sofyan mengatakan, jika dilihat secara fundamental, kenaikan harga CPO dalam sebulan terakhir karena terkerek harga minyak nabati lain yang tengah naik, salah satunya minyak kedelai.
Baca Juga: Astra Agro Lestari (AALI) Catat Produksi TBS 3,3 Juta Ton hingga September 2023 Terkait ekspor Indonesia yang turun, hal tersebut kemungkinan akibat adanya oversupply CPO di pasar global. Sebab, stok CPO di India dan China masih tinggi karena mereka sudah melakukan impor dalam jumlah besar sejak awal tahun 2023. Sebagai catatan, India dan China merupakan negara importir CPO terbesar. “Produksi CPO Indonesia di tahun ini juga tercatat turun. Sementara, produksi CPO Malaysia naik, karena tahun lalu banyak masalah operasional yang menyebabkan turunnya produksi mereka,” ujar Fenny kepada Kontan, Selasa (7/11). Untuk meningkatkan kinerja, Fenny menuturkan, AALI konsisten dengan target maupun strategi penjualan yang oportunist atau spot. AALI pun memasang target pertumbuhan penjualan naik 5% setiap tahunnya.
“Sehingga, kami sangat membuka peluang untuk pasar domestik maupun pasar ekspor di berbagai tujuan,” tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat