JAKARTA. Manajemen perusahaan pembiayaan (multifinance) meyakini, pemasaran kredit di luar Jawa semakin prospektif. Bahkan, besarnya potensi pasar tersebut bisa menjadi penopang multifinance saat menghadapi kendala karena rencana pembatasan bahan bakar minyak (BBM) dan kenaikan uang muka (down payment). Ninoy T Matheus, Presiden Direktur PT Bima Multi Finance, berkata, kebutuhan kendaraan bermotor di luar Pulau Jawa masih tinggi. Perusahaan pun akan memanfaatkan hal itu untuk memperbesar bisnis. "Kami akan optimalkan pembiayaan di Kalimantan, Sumatera, dan Sulawesi," kata Ninoy, Kamis (10/5). Ia enggan merinci jumlah kantor cabang di luar Jawa. Namun secara keseluruhan Bima Finance memiliki 190 titik pemasaran.
Pasar di luar Jawa semakin menjanjikan
JAKARTA. Manajemen perusahaan pembiayaan (multifinance) meyakini, pemasaran kredit di luar Jawa semakin prospektif. Bahkan, besarnya potensi pasar tersebut bisa menjadi penopang multifinance saat menghadapi kendala karena rencana pembatasan bahan bakar minyak (BBM) dan kenaikan uang muka (down payment). Ninoy T Matheus, Presiden Direktur PT Bima Multi Finance, berkata, kebutuhan kendaraan bermotor di luar Pulau Jawa masih tinggi. Perusahaan pun akan memanfaatkan hal itu untuk memperbesar bisnis. "Kami akan optimalkan pembiayaan di Kalimantan, Sumatera, dan Sulawesi," kata Ninoy, Kamis (10/5). Ia enggan merinci jumlah kantor cabang di luar Jawa. Namun secara keseluruhan Bima Finance memiliki 190 titik pemasaran.