KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar digital payment Indonesia memang menjanjikan, pasar yang begitu besar dan masih sedikit pemain, membuat pemain dari luar negeri berdatangan ke Indonesia. Ambil contoh AliPay dan WechatPay tengah mencoba memasuki pasar Indonesia. PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) sebagai pemegang izin uang elektronik LinkAja tak ambil pusing soal ini. Direktur Utama LinkAja Danu Wicaksana mengakui digital payment asing sudah masuk di Indonesia secara langsung maupun tidak langsung lewat investasi mereka di beberapa brand lokal. “Jika maksudnya adalah Alipay secara langsung, sebenarnya tidak perlu dihadapi karena Alipay dan Wechatpay hanya bisa digunakan oleh warga negara China. Untuk bisa digunakan di Indonesia pun, BI mensyaratkan agar mereka bekerjasama dengan bank BUKU 4 termasuk tiga pemegang saham kita yakni Mandiri, BNI, BRI,” ujar Danu kepada Kontan.co.id pada Kamis (17/10).
Pasar digital payment Indonesia disasar asing, LinkAja tak merasa tersaingi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar digital payment Indonesia memang menjanjikan, pasar yang begitu besar dan masih sedikit pemain, membuat pemain dari luar negeri berdatangan ke Indonesia. Ambil contoh AliPay dan WechatPay tengah mencoba memasuki pasar Indonesia. PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) sebagai pemegang izin uang elektronik LinkAja tak ambil pusing soal ini. Direktur Utama LinkAja Danu Wicaksana mengakui digital payment asing sudah masuk di Indonesia secara langsung maupun tidak langsung lewat investasi mereka di beberapa brand lokal. “Jika maksudnya adalah Alipay secara langsung, sebenarnya tidak perlu dihadapi karena Alipay dan Wechatpay hanya bisa digunakan oleh warga negara China. Untuk bisa digunakan di Indonesia pun, BI mensyaratkan agar mereka bekerjasama dengan bank BUKU 4 termasuk tiga pemegang saham kita yakni Mandiri, BNI, BRI,” ujar Danu kepada Kontan.co.id pada Kamis (17/10).