Pasar dunia lesu, BUMN timah tahan laju produksi



PANGKALPINANG. BUMN PT Timah (Persero) Tbk harus menahan laju produksi karena masih rendahnya harga jual timah batangan di pasaran dunia. Efisiensi di internal perusahaan juga dilakukan demi menjaga cash flow tetap stabil.

“Produksi kami tahan pada angka 25 ribu sampai 30 ribu ton per tahun. Ini sebagai salah satu langkah efisiensi sekaligus mencegah membanjirnya produk timah di pasaran,” kata Direktur Utama PT Timah (Persero) Tbk, Sukrisno, kepada Kompas.com, Jumat (1/4/2016).

Upaya penghematan kata Sukrisno, telah dimulai sejak tahun 2013. Ketika itu manajemen perusahaan telah memprediksi akan melorotnya harga timah dunia.


Pada pasar timah di bursa London Metal Exchange, harga jual timah masih berfluktuasi di kisaran 15 ribu dollar AS per metrik ton. Angka jual ini masih di bawah estimasi PT Timah, yakni, 17 ribu dollar AS per metrik ton.

Melemahnya harga timah, kata Sukrisno. Tak bisa dilepaskan dari kondisi perekonomian global yang sedang lesu.

China yang biasanya menjadi pembeli terbesar, sempat mandek karena didera resesi. Dalam waktu bersamaan, pasar timah kedatangan pemain baru dari daerah Amerika Selatan.

“Dari dalam negeri juga masih terjadi kasus penyelundupan timah. Ini membuat harga terus tertekan,” jelas Sukrisno.

Sukrisno berharap, harga timah akan kembali bergerak naik, seiring membaiknya perekonomian dunia dan daya beli masyarakat terhadap produk turunan timah, misal barang-barang elektronik. (Penulis: Kontributor Pangkalpinang, Heru Dahnur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan