JAKARTA. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mencatatĀ ekspor minyak sawit Indonesia selama bulan Ramadan dan Lebaran tahun ini hanya naik 2% dari 2,56 juta ton di April 2017 menjadi 2,62 juta ton di Mei 2017. Ekspor crude palm oil (CPO) ke negara-negara yang mayoritas berpenduduk muslim juga turun. Menurut Direktur Eksekutif GAPKI, Fadhil Hasan, penurunan paling dalam terjadi di Pakistan sebesar 31% menjadi 142.210 ton di Mei 2017 dibandingkan bulan April yang mencapai 207.210 ton. "Turunnya ekspor ke Pakistan dikarenakan pangsa pasar Indonesia telah direbut Malaysia dengan harga yang lebih kompetitif karena tidak adanya pajak yang diberlakukan untuk produk turunan minyak sawit," ujarnya, Senin (17/7). Gapki mencatat, ekspor minyak sawit Malaysia ke Pakistan naik duakali lipat dari bulan-bulan sebelumnya yang biasanya hanya dikisaran 500.000 ton-550.000 ton per bulan. Tapi sejak bulan Mei melonjak di atas 1 juta ton. Penurunan ekspor juga diikuti di negara-negara timur tengah yang membukukan penurunan 23%.
Pasar ekspor CPO Indonesia direbut Malaysia
JAKARTA. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mencatatĀ ekspor minyak sawit Indonesia selama bulan Ramadan dan Lebaran tahun ini hanya naik 2% dari 2,56 juta ton di April 2017 menjadi 2,62 juta ton di Mei 2017. Ekspor crude palm oil (CPO) ke negara-negara yang mayoritas berpenduduk muslim juga turun. Menurut Direktur Eksekutif GAPKI, Fadhil Hasan, penurunan paling dalam terjadi di Pakistan sebesar 31% menjadi 142.210 ton di Mei 2017 dibandingkan bulan April yang mencapai 207.210 ton. "Turunnya ekspor ke Pakistan dikarenakan pangsa pasar Indonesia telah direbut Malaysia dengan harga yang lebih kompetitif karena tidak adanya pajak yang diberlakukan untuk produk turunan minyak sawit," ujarnya, Senin (17/7). Gapki mencatat, ekspor minyak sawit Malaysia ke Pakistan naik duakali lipat dari bulan-bulan sebelumnya yang biasanya hanya dikisaran 500.000 ton-550.000 ton per bulan. Tapi sejak bulan Mei melonjak di atas 1 juta ton. Penurunan ekspor juga diikuti di negara-negara timur tengah yang membukukan penurunan 23%.