Pasar ekspor jadi tumpuan pertumbuhan penjualan Sido Muncul (SIDO) di kuartal akhir



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) memproyeksikan lonjakan permintaan produk di kuartal IV-2021 tidak akan sebesar seperti pada kuartal III 2021 lalu. Namun demikian, manajemen menyebut, SIDO masih memiliki beberapa pilar pertumbuhan penjualan di kuartal akhir ini. 

Pilar pertama yakni, membaiknya pasar ekspor. Direktur Utama Sido Muncul David Hidayat mengatakan, penjualan ekspor di kuartal ketiga tahun ini mengalami peningkatan hingga 39%. Dia yakin penguatan pasar ekspor akan terus berlanjut hingga tutup tahun nanti.

"Ekspor tumbuh 39%, saat ini kontribusinya terhadap total penjualan masih kurang dari 5%," ujar David saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (24/10). 


Baca Juga: Sasar pasar domestik, Sido Muncul (SIDO) bakal rilis produk baru di sisa tahun 2021

David mengungkapkan, ke depannya SIDO akan terus melakukan perluasan pasar ekspor, baik dari segi negara tujuan maupun produk-produk yang dikirim. "Perluasan pasar ekspor terus dilakukan untuk produk-produk lainnya, selain Tolak Angin dan Kuku Bima Energy," ujarnya. 

Terkait dengan negara tujuan ekspor, saat ini SIDO tengah fokus untuk melakukan perluasan pasar ekspor ke nagara-negara Afrika Barat (ECOWAS), Arab Saudi, dan Indocina. 

Pilar selanjutnya adalah realisasi penjualan produk di pabrik milik anak usahanya PT Semarang Herbal Indoplant (SHI). 

Mengutip laman resmi perusahaan, SHI merupakan pabrik ekstraksi bahan baku untuk meningkatkan kapasitas produksi. Sehingga dapat memperpendek mata rantai produksi, meningkatkan efisiensi dan standardisasi bahan baku, serta menampung hasil panen para petani rempah.

Berdasarkan laporan keuangan per September 2021, Sido Muncul tercatat membukukan penjualan sebesar Rp 2,77 triliun. Jumlah itu tumbuh 23% dibandingkan penjualan pada periode sama tahun lalu senilai Rp 2,25 triliun. 

Dari sisi bottom line, perusahaan ini mampu mencetak pertumbuhan pada torehan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk hingga 35,06%, dari sebelumnya Rp 640,80 miliar menjadi Rp 865,49 miliar.

Selanjutnya: Kinerja positif hingga kuartal III, Sido Muncul targetkan penjualan naik 15% di 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat