JAKARTA. Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi ditengarai bakal berdampak pada permintaan produk elektronik. Meski begitu, para pelaku industri meyakini, penjualan produk elektronik hingga paruh pertama tahun ini masih bisa tumbuh dua digit. Ketua Electronic Marketers Club (EMC) AG Rudyanto menuturkan, menjelang Juni 2013, permintaan produk elektronik memang sedikit lesu akibat kenaikan harga BBM bersubsidi. "Meski datanya belum masuk, dari pengamatan pasar memang terlihat sepi," jelasnya, Selasa (2/7). Menurut Rudyanto, dalam beberapa bulan terakhir, konsumen cenderung menahan pembelian produk elektronik. Selain karena kenaikan harga BBM bersubsidi, pelemahan nilai tukar rupiah juga membuat harga rata-rata produk elektronik naik sekitar 5%. Kondisi ini diperparah dengan musim tahun ajaran baru, sehingga sebagian konsumen mengalihkan alokasi belanja untuk pendidikan.
Pasar elektronik bakal tumbuh dua digit
JAKARTA. Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi ditengarai bakal berdampak pada permintaan produk elektronik. Meski begitu, para pelaku industri meyakini, penjualan produk elektronik hingga paruh pertama tahun ini masih bisa tumbuh dua digit. Ketua Electronic Marketers Club (EMC) AG Rudyanto menuturkan, menjelang Juni 2013, permintaan produk elektronik memang sedikit lesu akibat kenaikan harga BBM bersubsidi. "Meski datanya belum masuk, dari pengamatan pasar memang terlihat sepi," jelasnya, Selasa (2/7). Menurut Rudyanto, dalam beberapa bulan terakhir, konsumen cenderung menahan pembelian produk elektronik. Selain karena kenaikan harga BBM bersubsidi, pelemahan nilai tukar rupiah juga membuat harga rata-rata produk elektronik naik sekitar 5%. Kondisi ini diperparah dengan musim tahun ajaran baru, sehingga sebagian konsumen mengalihkan alokasi belanja untuk pendidikan.