Pasar farmasi di Indonesia 2015 capai US$ 21,7 M



JAKARTA. Belanja kesehatan di Indonesia terus tumbuh setiap tahunnya. Tahun 2015 saja, belanja kesehatan di Indonesia diperkirakan mencapai US$ 21,7 miliar, tumbuh sekitar 6% dari tahun ini.

Hal itu diungkapkan oleh Chris Kilbee, Group Director Pharma UBM Live di acara Convention on Pharmaceutical Ingredients South East Asia (CPhI SEA). Menurut Chris, setiap tahun belanja kesehatan di Indonesia tumbuh sekitar 6%. Pertumbuhan 6% tersebut diproyeksikan akan terjadi sampai tahun 2018 nanti.

Menurut Chris pertumbuhan dan porsi belanja kesehatan di Indonesia cukup besar di Asia Tenggara. Dimana pasar farmasi di kawasan Asia Tenggara saja pada 2017 baru diperkirakan mencapai US$ 80 miliar.


"Pasar farmasi Asia Tenggara berkembang lebih tinggi ketimbang pasar farmasi global dan diproyeksikan pertumbuhan akan terus berlanjut. Untuk itu, pameran CPhI yang business to business (B2B) ini akan meningkatkan harmonisasi para pelaku industri internasional dengan lokal dan juga para supplier," kata Chris, Selasa (20/5).

Menurutnya, karena Indonesia memiliki potensi pasar farmasi yang besar, dipilihlah Indonesia sebagai negara penyelenggara. Tahun lalu, CPhI SEA dikunjungi lebih dari 5.500 orang dari 51 negara regional termasuk Amerika Serikat, Inggris, Jepang, India dan Rusia. Total dari 264 perusahaan farmasi mengikuti pameran ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan