Pasar fluktuatif, instrumen obligasi jangka panjang direkomendasikan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah kondisi pasar yang sedang fluktuatif, instrumen investasi dalam bentuk surat utang bertenor 10 tahun sampai 20 tahun bisa jadi pilihan.

Ezra Nazula, Direktur Investasi PT Manulife Asset Management Indonesia (MAMI) bilang, surat utang bisa jadi alternatif pilihan investasi di tengah sentimen global terkait suku bunga The Fed dan perang dagang antara Amerika Serikat dan China.

"Saat ini, surat utang bertenor 10 tahun, bisa menghasilkan imbal hasil 6,8%, tetap lebih tinggi dari angka inflasi," ujar dia.


Di antara obligasi bertenor panjang yang ditawarkan, saham sektor swasta punya imbal hasil lebih tinggi ketimbang obligasi pemerintah.

Meski begitu, bukan berarti pasar saham tak menarik. Katarina Setiawan, Chief Economist and Investment Strategist MAMI menyebut emiten-emiten di Indonesia punya kinerja yang cukup moncer dengan fundamental yang baik.

"Prospek pasar saham Indonesia masih bagus karena laba emiten masih tumbuh doble digit, fundamental ekonomi Indonesia juga masih bisa menopang pasar saham," ujar Katarina.

Ezra menambahkan, saat kondisi pasar fluktuatif, investor hanya perlu mengurangi porsi investasi di instrumen saham.

"Semuanya kembali lagi ke profil risiko investor, durasi dan tujuan investasinya dalam investasi semua kelas aset masih dibutuhkan, jika jangka pendek memang instrumen saham punya risiko lebih tinggi," kata dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia