KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski pasar saham bergerak fluktuatif, namun pamor unitlink diperkirakan masih akan cukup kuat di sepanjang tahun ini. Sejumlah pemain asuransi jiwa pun bersiap menggenjot bisnis di segmen ini. Salah satunya, PT Asuransi Jiwa Taspen alias Taspen Life. Direktur Utama Taspen Life Maryoso Sumaryono mengatakan, pihaknya siap mulai masuk ke segmen produk proteksi berbalut investasi tersebut di tahun ini. Tak tanggung, anak usaha PT Taspen ini langsung menyiapkan dua produk unitlink untuk dipasarkan. "Kami menyiapkan di kuartal kedua tahun ini," kata Maryoso.
Dalam beberapa tahun ke belakang, ia mengakui tren pertumbuhan premi unitlink cukup menggiurkan. Di sisi lain, penetrasi asuransi di segmen ritel masih terhitung rendah. Hal ini dinilai menjadi peluang yang bisa dimanfaatkan Taspen Life. Dengan kehadiran segmen baru ini, Maryoso menargetkan segmen pasar ritel bisa menyumbang 10% terhadap total premi yang masuk ke kantong Taspen Life. Sementara di tahun lalu, kontribusinya masih di bawah 5%. PT Asuransi Adi Sarana Wanaartha atau biasa disebut Wanaartha Life juga punya ambisi untuk mengerek porsi premi dari unitlink. Direktur Wanaartha Life Daniel Halim menargetkan kontribusi produk ini bisa meningkat menjadi 25% pada tahun ini dari sebelumnya 15%. Untuk merealisasikannya, Wanaartha Life berencana terus meracik ulang produk lama sehingga bisa lebih memenuhi kebutuhan nasabah. Penguatan dari kanal agensi juga terus dilakukan. "Produk unitlink masih perlu tenaga agensi untuk lebih menjelaskan produk kepada calon nasabah," ungkap Daniel. Meski dalam beberapa waktu ke belakang, kinerja pasar saham mengalami fluktuasi, PT BNI Life Insurance melihat hal tersebut tak akan banyak menekan penjualan dari produk unitlink. Plt Direktur Utama BNI Life Geger Maulana meyakini kinerja dari unitlink terutama yang berbasis saham masih akan tumbuh positif sepanjang tahun ini. "Secara jangka yang lebih panjang, investasi unitlink akan tetap menarik," kata Geger. Selain itu, minat masyarakat terhadap unitlink juga tak akan luntur bila melihat tren investasi di tempat lain. Misalnya saja tren bunga deposito yang masih menunjukan tren penurunan dalam beberapa tahun ke belakang.
Hal ini tentunya bakal menggerakan masyarakat untuk mencari tempat yang bisa menawarkan potensi imbal yang lebih besar. Ditambah lagi aspek proteksi yang melekat dari produk unitlink pun menjadi nilai lebih yang ditawarkan. Makanya, Geger pun menargetkan, kontribusi dari penjualan produk unitlink terhadap kinerja perusahaannya bisa meningkat. Yakni dari sebelumnya sekitar 45% menjadi lebih dari 50% pada tahun ini. Secara keseluruhan, pada tahun 2018 ini, BNI Life menargetkan pertumbuhan premi di kisaran 30% dari realisasi tahun 2017 lalu yang sebanyak Rp 5,7 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Dupla Kartini