Pasar global diterpa beragam sentimen, Harga SUN diperkirakan bergerak mix



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga Surat Utang Negara (SUN) diperkirakan akan bergerak bervariasi pada perdagangan Kamis (11/10) di tengah cukup beragamnya sentimen di pasar keuangan global.

Pergerakan mata uang rupiah berpotensi menguat seiring pelemahan dollar AS terhadap mata uang utama dunia, sehingga menjadi katalis positif bagi pasar obligasi negara. Selain itu, penurunan imbal hasil US Treasury juga akan menjadi katalis positif bagi pergerakan harga SUN di hari ini.

“Hanya saja, koreksi yang cukup besar pada pasar saham AS dikhawatirkan akan membatasi potensi kenaikan lanjutan harga SUN pada perdagangan hari ini,” terang Analis Fixed Income MNC Sekuritas, I Made Adi Saputra dalam riset, hari ini.


Sebelumnya, harga SUN cenderung mengalami kenaikan pada perdagangan kemarin seiring meredanya tekanan terhadap nilai tukar rupiah serta turunnya imbal hasil surat utang global.

Imbal hasil SUN bertenor pendek mengalami penurunan berkisar antara 1—8 bps dengan didorong oleh kenaikan harga sebesar 10 bps. Sementara itu, imbal hasil SUN bertenor menengah mengalami perubahan bervariasi antara 2 bps hingga 4 bps dengan adanya perubahan harga mencapai 15 bps. Adapun imbal hasil SUN bertenor panjangg juga mengalami perubahan bervariasi antara 1—8 bps yang didorong oleh perubahan harga hingga 75 bps.

Secara teknikal, kenaikan harga SUN pada perdagangan kemarin belum mampu mengubah arah tren pergerakan harga instrumen terebut. Harga SUN secara jangka pendek masih berada dalam tren penurunan yang didapati pada sebagian besar seri.

Karena kondisi pasar obligasi yang masih akan bergerak fluktuaktif, Made menyarankan investor untuk fokus pada SUN dengan tenor pendek dan menengah yang masih menawarkan imbal hasil menarik dan tingkat risiko yang lebih rendah. Beberapa seri SUN yang dapat menjadi pilihan bagi investor di hari ini antara lain ORI013, ORI014, SR008, SR009, FR0036, FR0053, FR0061, FR0043, FR0063, FR0070, FR0077, FR0059, dan FR0042.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia