JAKARTA. Jika dulu, permintaan ikan sidat banyak datang dari pasar mancanegara, maka kini yang terjadi malah sebaliknya. Permintaan ikat sidat lebih banyak datang dari dalam negeri, untuk konsumsi domestik. Yoyon Priyono, Direktur CV Yonadara Sukses mengatakan, mulai awal tahun ini perusahaannya mulai mengembangkan ikan sidat dalam bentuk olahan fillet. "Fillet sidat secara bisnis lebih menguntungkan," kata Yoyon kepada KONTAN (31/1). Sebagai pembanding saja, tahun lalu, 50% produksi ikan sidat fillet milik CV Yonadara, diekspor ke berbagai negara, sisanya untuk memenuhi pasar dalam negeri. Namun belakangan ini, pasar ikat sidat lebih banyak datang dari dalam negeri.
Pasar ikan Sidat seharga Rp 300 ribu/kg kian ramai
JAKARTA. Jika dulu, permintaan ikan sidat banyak datang dari pasar mancanegara, maka kini yang terjadi malah sebaliknya. Permintaan ikat sidat lebih banyak datang dari dalam negeri, untuk konsumsi domestik. Yoyon Priyono, Direktur CV Yonadara Sukses mengatakan, mulai awal tahun ini perusahaannya mulai mengembangkan ikan sidat dalam bentuk olahan fillet. "Fillet sidat secara bisnis lebih menguntungkan," kata Yoyon kepada KONTAN (31/1). Sebagai pembanding saja, tahun lalu, 50% produksi ikan sidat fillet milik CV Yonadara, diekspor ke berbagai negara, sisanya untuk memenuhi pasar dalam negeri. Namun belakangan ini, pasar ikat sidat lebih banyak datang dari dalam negeri.