Pasar industri ikan budidaya tumbuh 10%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar industri ikan budi daya sejauh ini menunjukkan kinerja yang positif dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.  

"Dengan triwulan yang sama, sekarang naiknya sekitar 10%," kata Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto ketika ditemui Kontan.co.id, Jumat (16/6).

Slamet menyebutkan, salah satu sebab kenaikan ini adalah konsumsi ikan oleh masyarakat yang semakin banyak. Komposisi konsumsi antara ikan budi daya dan ikan tangkap di Indonesia hampir seimbang, yakni 50 banding 50. Sementara, produksi ikan budi daya secara total diperkirakan sekitar setengah juta ton saat ini.


" Nilai NTPi (Nilai Tukar Pembudidaya Ikan) juga naik bulan Mei ini sekitar 101,99. Artinya, pembudidayaan juga naik. Orang yang mengelola perikanan budi daya semakin banyak," kata Slamet.

Ia menambahkan, menilai berbagai program budi daya ikan yang mulai digalakkan turut berkontribusi dalam pertumbuhan pasar.

Ia menjelaskan, sejumlah komoditas ikan budidaya tidak hanya untuk ekspor, tetapi juga untuk ketahanan pangan seperti nila udang, rumput laut, lele, patin, gurame, dan ikan emas.

Untuk ke depannya, KKP akan terus membidik investor-investor untuk berinvestasi khususnya di aquaculture tahap processing (pemrosesan).

Target perikanan budi daya di tahun 2019 sebesar 19 juta ton. Menurut Slamet, data sementara menunjukkan, hingga triwulan I 2019 budidaya perikanan mencapai sekitar 4 juta ton.

"Mudah-mudahan tercapai, ekspor patin bisa mengerek dan memotivasi pembudidayaan, nilai ekspor, dan konsumsi dalam negeri," tutup Slamet.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto