KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar sekunder jam tangan mewah telah anjlok ke level terendah lebih dari dua tahun akibat pengetatan agresif suku bunga The Fed. Dilansir dari Markets Insider, Indeks pasar keseluruhan WatchCharts, yang melacak harga 60 arloji dari merek terkenal termasuk Rolex, Patek Philippe, dan Audemars Piguet, turun 32% dari puncaknya pada Maret 2022. Indeks terpisah untuk model Rolex saja turun 27% dibandingkan periode yang sama. Sejak akhir tahun 2022, Wall Street telah dibanjiri dengan prediksi bahwa kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve akan mendatangkan malapetaka pada ekonomi dan pasar saham AS.
Pengetatan tajam kebijakan moneter oleh Federal Reserve selama lima kuartal terakhir dipandang sebagai alasan utama jatuhnya harga jam tangan. Naiknya suku bunga telah memicu kekhawatiran resesi, mendorong investor untuk mengurangi pengeluaran barang mewah dan meningkatkan tabungan. Penurunan di pasar cryptocurrency, ditambah dengan dorongan untuk menaikkan suku bunga, juga telah mengurangi permintaan jam tangan.
Baca Juga: Jakarta Watch Exchange Show 2023 Segera Digelar Harga arloji termahal turun paling tajam. Harga arloji antara US$ 50.001 dan US$ 100.000 telah turun lebih dari 15% selama 12 bulan terakhir, sementara harga arloji antara US$ 10.001 dan US$ 20.000 telah turun 10,4%. Sementara arloji dengan kisaran harga US$ 5.001-US$ 10.000 turun 6,8% menurut WatchCharts. Saham jam tangan mewah berkinerja buruk sejak Federal Reserve mulai menaikkan suku bunga pada Maret 2022. Sementara Indeks S&P 500 dari saham-saham berkapitalisasi besar AS telah naik sekitar 8%. Merek kronometer tertentu merasakan beban lebih dari yang lain. Indeks Pasar Rolex, yang melacak 30 model paling berharga teratas, turun 12,5% dari tahun sebelumnya, sedangkan indeks Patek Philippe turun 18%. Namun, Audemars Piguet membukukan kerugian terburuk, turun hampir 20% dari tahun ke tahun, menurut data WatchCharts. Harga Rolex, Patek Philippe, dan Piguet mencapai rekor tertinggi sepanjang masa pada awal tahun 2022. Sementara penjualan jam tangan bekas mencapai US$ 22 miliar pada tahun 2021, terhitung hampir sepertiga dari pasar jam tangan mewah senilai US$ 75 miliar, menurut sebuah laporan oleh Boston Consulting Group.
Meskipun mengalami penurunan selama setahun terakhir, harga telah naik secara signifikan dalam jangka panjang, mengungguli pasar saham. Indeks Rolex naik lebih dari 55% dari lima tahun lalu. "Jam tangan mewah memiliki kinerja yang baik dibandingkan dengan kategori investasi tradisional, terutama dalam jangka panjang. Rata-rata harga di pasar barang bekas untuk model top dari tiga merek mewah Rolex, Patek Philippe, dan Audemars Piguet dari Agustus 2018 hingga Januari 2023," BCG mengatakan dalam sebuah laporan awal tahun ini.
Baca Juga: Penelusuran Aliran Dana, PPATK: Pemilik Platform Binomo di Kepulauan Karibia Menurutnya, meskipun terjadi penurunan umum di pasar selama pandemi, Piguet masih tumbuh dengan tingkat pertumbuhan tahunan 20%, dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan tahunan S&P 500 sebesar 8%.
Editor: Herlina Kartika Dewi