JAKARTA. Sejak awal pekan ini, indeks harga saham gabungan (IHSG) terus melemah. Imbasnya, perolehan hasil unitlink juga merosot. Namun kondisi ini tidak menurunkan minat pelaku asuransi untuk mengeluarkan produk asuransi berbalut investasi tersebut. PT AXA Mandiri Financial Service (AXA Mandiri) misalnya, justru mengeluarkan produk unitlink terbaru berbalut syariah. Rudy Munardi, Director of Sales AXA Mandiri mengatakan, karakteristik unitlink yang berjangka panjang tidak menurunkan minat masyarakat untuk membeli produk itu. Apalagi, saat ini masyarakat mulai paham bahwa produk unitlink adalah produk berjangka panjang. "Tren saat ini, masyarakat lebih menyukai produk asuransi yang di dalamnya terdapat unsur investasi," ujar Rudy pada Rabu (22/8). Karena itu, AXA Mandiri percaya diri meluncurkan produk Asuransi Mandiri Sejahtera Mapan Syariah. Meskipun bukan produk baru namun AXA Mandiri memberikan tambahan unggulan atas produk ini. Ada 4 keunggulan dari produk ini: pertama, perlindungan asuransi jiwa hingga 100 tahun. Kedua, perlindungan kesehatan apabila terdiagnosa salah satu dari 33 penyakit kritis. Ketiga, pilihan jenis investasi sesuai dengan profil risiko. Terakhir, pilihan metode pembayaran yang bervariasi yakni: tahunan, semesteran, triwulan dan bulanan. Bersamaan dengan peluncuran produk Asuransi Mandiri Sejahtera Mapan Syariah ini. AXA Mandiri membukukan surplus underwriting yang berasal dari kontribusi peserta dalam dana tabarru mencapai Rp 3,9 miliar pada tahun 2012 tumbuh 9% dibandingkan tahun 2011. Sebanyak 30% dari perolehan dana tabarru atau senilai Rp 1,26 miliar dibagikan kepada pemegang polis yang berhak. Sebagian surplus underwriting dana tabarru dihibahkan ke Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) sesuai kesepakatan nasabah sebesar Rp 577 juta.
Pasar jeblok, Axa Mandiri tetap merilis unitlink
JAKARTA. Sejak awal pekan ini, indeks harga saham gabungan (IHSG) terus melemah. Imbasnya, perolehan hasil unitlink juga merosot. Namun kondisi ini tidak menurunkan minat pelaku asuransi untuk mengeluarkan produk asuransi berbalut investasi tersebut. PT AXA Mandiri Financial Service (AXA Mandiri) misalnya, justru mengeluarkan produk unitlink terbaru berbalut syariah. Rudy Munardi, Director of Sales AXA Mandiri mengatakan, karakteristik unitlink yang berjangka panjang tidak menurunkan minat masyarakat untuk membeli produk itu. Apalagi, saat ini masyarakat mulai paham bahwa produk unitlink adalah produk berjangka panjang. "Tren saat ini, masyarakat lebih menyukai produk asuransi yang di dalamnya terdapat unsur investasi," ujar Rudy pada Rabu (22/8). Karena itu, AXA Mandiri percaya diri meluncurkan produk Asuransi Mandiri Sejahtera Mapan Syariah. Meskipun bukan produk baru namun AXA Mandiri memberikan tambahan unggulan atas produk ini. Ada 4 keunggulan dari produk ini: pertama, perlindungan asuransi jiwa hingga 100 tahun. Kedua, perlindungan kesehatan apabila terdiagnosa salah satu dari 33 penyakit kritis. Ketiga, pilihan jenis investasi sesuai dengan profil risiko. Terakhir, pilihan metode pembayaran yang bervariasi yakni: tahunan, semesteran, triwulan dan bulanan. Bersamaan dengan peluncuran produk Asuransi Mandiri Sejahtera Mapan Syariah ini. AXA Mandiri membukukan surplus underwriting yang berasal dari kontribusi peserta dalam dana tabarru mencapai Rp 3,9 miliar pada tahun 2012 tumbuh 9% dibandingkan tahun 2011. Sebanyak 30% dari perolehan dana tabarru atau senilai Rp 1,26 miliar dibagikan kepada pemegang polis yang berhak. Sebagian surplus underwriting dana tabarru dihibahkan ke Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) sesuai kesepakatan nasabah sebesar Rp 577 juta.