KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Periode enam bulan pertama nampaknya akan menjadi periode yang berat bagi pelaku industri kendaraan niaga. Indikasi penurunan penjualan di paruh pertama sudah mulai dirasakan oleh beberapa agen pemegang merek (APM) di beberapa bulan pertama tahun ini. Marketing Director PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors, Duljatmono mengatakan pasar kendaraan niaga truk dan bus secara total mengalami penurunan sekitar 36,1% sepanjang Januari - April 2020. Baca Juga: Pandemi corona, Krama Yudha Tiga Berlian revisi target di semester II
Sepanjang periode tersebut, penurunan paling dalam terjadi pada bulan April 2020 seiring dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi serta pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di tengah-tengah mewabahnya pandemi corona (covid-19). Dalam hal ini, penurunan aktivitas industri di tengah pemberlakuan PSBB diduga menjadi salah satu penyebab di balik penurunan tersebut. KTB selaku APM kendaraan niaga Mitsubishi pun mencatatkan penurunan penjualan secara tahunan atau year-on-year (yoy) di tengah laju penurunan pasar pada periode yang sama. Namun demikian, penurunan penjualan yang dibukukan tidak sebesar laju penurunan pasar oleh karena permintaan truk ringan atau light duty truck (LDT) dari sektor logistik yang relatif lebih stabil dibanding sektor-sektor lainnya. Maklum saja, hingga saat ini LDT memang masih menjadi backbone penjualan kendaraan niaga Mitsubishi. Pada sepanjang Januari - April 2020 lalu saja misalnya, segmen LDT berkontribusi sekitar 90% dalam total penjualan kendaraan niaga Mitsubishi. Imbasnya, KTB mengempit kenaikan pangsa pasar alias marketshare dari semula sekitar 44% menjadi kurang lebih 47% di empat bulan pertama.