JAKARTA. Kondisi pasar keuangan yang tidak stabil membuat sejumlah instrumen yang memiliki aset dasar produk pasar keuangan punkembang kempis. Salah satunya adalah produk reksadana.Karma P Siregar, Associate Director Mutual Fund Sales & Marketing PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen (BPAM) mengatakan, hingga tutup tahun 2013, total dana kelolaan perseroan diperkirakan hanya akan naik 5% year-on-year (yoy).Akhir tahun lalu, nilai aktiva bersih (NAB) Batavia sebesar Rp 13,2 triliun. Berarti, hingga akhir tahun, dana kelolaan perseroan diperkirakan ada di kisaran Rp 13,86 triliun.Padahal, sebelumnya manajemen BPAM menargetkan bisa mencetak kenaikan hingga 10%. Targetnya, di pengujung 2013, NAB Batavia berkisar Rp 14,5 triliun hingga Rp 15 triliun.Namun, jebloknya kondisi pasar keuangan membuat perseroan menetapkan target moderat."Per akhir November, NAB (nilai aktiva bersih) kami hanya Rp 13,6 triliun," ujar Karma, Kamis (12/12). Oleh karena itu, perseroan menilai target kenaikan 5% cukup realistis.Pasalnya, secara industri, kenaikan dana kelolaan reksadana pun sangat tipis. Berdasarkan data statistik Otoritas Jasa Keuangan (OJK), per 29 November 2013, NAB reksadana tercatat Rp 191,53 triliun.Angka ini hanya meningkat 2% dibanding akhir tahun lalu (year-to-date). Nah, demi mencapai target pertumbuhan dana kelolaan, selain mengandalkan produk yang sudah ada, perseroan juga mengandalkan produk baru.Di November 2013 kemarin, BPAM baru saja meluncurkan reksadana terproteksi. Total dana kelolaan produk ini sekitar Rp 315 miliar. Dalam waktu dekat, perseroan akan kembali menerbitkan produk serupa.Namun, kali ini produknya khusus dibuat atas permintaan suatu institusi. Sehingga tidak ditawarkan secara umum. Untuk produk tersebut, BPAM mematok minimal dana investasi yang dikelola sebesar Rp 100 miliar."Lumayan untuk menambah dana kelolaan sampai akhir tahun," pungkas Karma.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pasar ketar-ketir, Batavia pangkas target
JAKARTA. Kondisi pasar keuangan yang tidak stabil membuat sejumlah instrumen yang memiliki aset dasar produk pasar keuangan punkembang kempis. Salah satunya adalah produk reksadana.Karma P Siregar, Associate Director Mutual Fund Sales & Marketing PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen (BPAM) mengatakan, hingga tutup tahun 2013, total dana kelolaan perseroan diperkirakan hanya akan naik 5% year-on-year (yoy).Akhir tahun lalu, nilai aktiva bersih (NAB) Batavia sebesar Rp 13,2 triliun. Berarti, hingga akhir tahun, dana kelolaan perseroan diperkirakan ada di kisaran Rp 13,86 triliun.Padahal, sebelumnya manajemen BPAM menargetkan bisa mencetak kenaikan hingga 10%. Targetnya, di pengujung 2013, NAB Batavia berkisar Rp 14,5 triliun hingga Rp 15 triliun.Namun, jebloknya kondisi pasar keuangan membuat perseroan menetapkan target moderat."Per akhir November, NAB (nilai aktiva bersih) kami hanya Rp 13,6 triliun," ujar Karma, Kamis (12/12). Oleh karena itu, perseroan menilai target kenaikan 5% cukup realistis.Pasalnya, secara industri, kenaikan dana kelolaan reksadana pun sangat tipis. Berdasarkan data statistik Otoritas Jasa Keuangan (OJK), per 29 November 2013, NAB reksadana tercatat Rp 191,53 triliun.Angka ini hanya meningkat 2% dibanding akhir tahun lalu (year-to-date). Nah, demi mencapai target pertumbuhan dana kelolaan, selain mengandalkan produk yang sudah ada, perseroan juga mengandalkan produk baru.Di November 2013 kemarin, BPAM baru saja meluncurkan reksadana terproteksi. Total dana kelolaan produk ini sekitar Rp 315 miliar. Dalam waktu dekat, perseroan akan kembali menerbitkan produk serupa.Namun, kali ini produknya khusus dibuat atas permintaan suatu institusi. Sehingga tidak ditawarkan secara umum. Untuk produk tersebut, BPAM mematok minimal dana investasi yang dikelola sebesar Rp 100 miliar."Lumayan untuk menambah dana kelolaan sampai akhir tahun," pungkas Karma.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News