Pasar keuangan berpotensi anjlok akibat demonstrasi, ini langkah Sri Mulyani



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penolakan terhadap revisi Undang-Undang KPK dan RUU KUHP serta sejumlah kebijakan pemerintah dan DPR lainnya, telah menimbulkan demonstrasi berhari-hari di Ibu kota Jakarta.

Terkait hal ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berjanji pemerintah akan menjaga pondasi ekonomi utnuk menjaga pasar keuangan. Sri Mulyani mengatakan, ia akan melakukan komunikasi ke pelaku usaha. Komunikasi untuk menjelaskan bahwa kondisi Indonesia saat ini masih stabil.

Baca Juga: Ogah cabut UU KPK, Menkumham minta demonstran gugat ke MK saja


"Pokoknya kita akan jaga pondasinya aja sehingga kita akan tetap komunikasikan kepada pelaku usaha mengenai Indonesia yg stabil dan tetap terkelola dengan baik," ujar Sri Mulyani usai rapat di Kantor Presiden, Rabu (25/9).

Hal itu diharapkan dapat menjadi jangkar dalam mengatasi masalah pasar keuangan. Penguatan pondasi dinilai dapat mengatasi sentimen yang sifatnya sementara.

Baca Juga: Jokowi kekeh tolak cabut UU KPK meksipun korban mahasiswa mulai berjatuhan

Seperti sebelumnya ada aksi demonstrasi yang dinilai berpengaruh pada pasar keuangan. Hingga kondisi ekonomi global yang berdampak pada kondisi domestik. "Kita mungkin harus melihat dalam konteks yang besar," terang Sri Mulyani.

Sisi makro ekonomi dinilai lebih banyak mengarahkan sentimen. Selain itu kondisi neraca perusahaan harus tetap kuat sehingga menghilangkan berbagai macam sentimen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli