Pasar keuangan global diproyeksikan pulih tahun depan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sentimen negatif pasar keuangan global berpotensi mereda, seiring pelaku pasar yang semakin mempersiapkan proyeksi dampak dari konflik perang dagang yang selama ini menghantui.

Hingga saat ini, pasar keuangan global masih terus terbebani sentimen konflik perang dagang Amerika Serikat (AS) dengan China. Di pasar saham Asia berdasarkan indeks MSCI Asia Pasifik melemah 9,6% sepanjang Oktober.

Dimas Ardhinugraha Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia mengatakan dalam jangka pendek, berita baru mengenai konflik dagang atau tarik ulur negosiasi antara kedua negara masih saja dapat terjadi dan menyebabkan volatilitas di pasar finansial.


Saat ini, Dimas melihat pasar sedang dalam proses menyusun kembali ekspektasinya. Di tahun 2017 dan awal 2018 sentimen investor sangat positif. Namun, memasuki pertengahan 2018 sentimen pasar berbalik menjadi sangat pesimistis, karena terjadinya konflik dagang dan krisis ekonomi di Argentina dan Turki.

"Pada periode perubahan sentimen dari sangat positif menjadi sangat negatif, biasanya memang rawan sekali terjadi koreksi pasar berlebih," kata Dimas, dalam riset,Kamis (15/11).

Namun, ke depannya, Dimas memproyeksikan reaksi negatif pasar terhadap berita terbaru mengenai konflik dagang akan semakin berkurang karena pasar sudah semakin memprice in dampak dari konflik dagang.

Secara fundamental, saat ini emiten di Asia masih Dimas lihat menunjukkan kinerja keuangan yang positif. Dimas pun berekspektasi di tahun 2019 kinerja emiten di Asia juga tetap positif.

"Setelah koreksi yang terjadi, valuasi pasar saham Asia menjadi sangat atraktif. Saat ini PE rasio (yang menjadi indikator valuasi) berada di titik terendah seperti tahun 2013 dan 2015," kata Dimas.

Secara keseluruhan, kondisi fundamental yang positif dan valuasi yang atraktif menjadikan pasar saham Asia menjadi menarik untuk dikoleksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia