Pasar kondominium Jakarta terus tumbuh subur



JAKARTA. Penjualan apartemen jual atawa kondominium terus saja meningkat dengan cepat. Menurut riset PT Jones Lang LaSalle Indonesia (JLL) penjualan kondominium mencapai 3.700 unit sepanjang paruh pertama 2011.

Jumlah itu hampir setara dengan penjualan apartemen total tahun lalu yang sebesar 3.800 unit. Kepala Riset Jones Lang LaSalle Indonesia, Anton Sitorus menaksir penjualan akhir tahun melesat hingga 7.500 unit. "Kuartal II ini naik 15% dibandingkan kuartal I," jelas Anton. Selain daya beli, menurut Anton, tingginya penjualan apartemen ikut dilatari meningkatnya perkantoran di Jakarta. Itu memacu bertambahnya ekspatriat yang memerlukan hunian. "Pasokan 4.500 unit semester ini. Tahun lalu ditotal 3.500 unit, nah tahun ini supply bisa 16.500 unit, banyak sekali," papar Anton. Jones Lang LaSalle Indonesia meramalkan suplai kondominium tahun 2013 akan mencapai 23.600 unit. Pengembang PT Intiland Development Tbk (DILD) misalnya, menuntaskan tiga menara Apartemen One Park di Kebayoran Baru, Jakarta. Sejak diluncurkan Februari tahun lalu, penjualan kini mencapai 80%. Perusahaan menargetkan total 379 unit terjual akhir tahun depan. Selain itu Intiland juga agresif memasarkan Apartemen Regatta The Icon di Pluit, Jakarta Utara. Penjualan empat menara kondominium yang dibangun sejak 2007 lalu berkisar 70%-80%. Semula setiap tower berisi 94 kamar. Kini, tower keempat, Rio, dimodifikasi menjadi 114 kamar. Menurut David Lelij, Manajer Pemasaran Regatta, kondominium tiga tower pertama (Dubai, Montecarlo, dan Miami) berukuran 204 m2 - 243 m2. "Untuk Rio diperkecil, unit studio dibikin 61 m2 saja, biar bisa dijangkau. Maret lalu terjadi rebound, orang-orang lari ke apartemen middle soalnya," jelas David kepada KONTAN. Tower Rio diluncurkan November lalu. Kini penjualan mencapai 20%. David optimistis tahun depan penjualan mencapai 100%. Seluruh apartemen tahap I dilego Rp 1 miliar - Rp 6,5 miliar. Regatta tak khawatir mematok harga tinggi. "Pede dong, sektor perekonomian makin bagus. Lagipula di sini mayoritas bukan untuk investasi, tapi benaran dihuni," tutur David. Sementara pengembang lain yang sedang agresif berebut kue kondominium tak lain PT Summarecon Agung Tbk. Presiden Direktur Summarecon Johannes Mardjuki memastikan permintaan apartemen di Kelapa Gading makin bagus. Itulah sebabnya perusahaan menyiasati dengan mengatur waktu peluncuran. "Orang melihat Kelapa Gading ini sudah jadi, semuanya ada, tinggal mencari tempat tinggal. Kami juga menyasar kalangan mahasiswa," kata Johannes kepada KONTAN. Juni lalu Summarecon meluncurkan dua menara pertama Sherwood. Kini penjualan sudah di atas 70%. Pengembang meluncurkan tower ketiga pada kuartal III ini. Investasi total mencapai Rp 400 miliar. Perusahaan melego setiap unit antara Rp 1,65 miliar sampai Rp 5 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Djumyati P.