JAKARTA. Kebutuhan tenaga kerja infrastruktur meningkat hampir dua kali lipat seiring dengan pembangunan infrastruktur di Indonesia. Indonesia tercatat sebagai pasar terbesar jasa konstruksi di ASEAN dengan nilai sebesar US$ 267 miliar. Oleh sebab itu, dibutuhkan dukungan sumber daya di luar dana pemerintah, serta kesiapan dari semua pemangku kepentingan, antara lain pemerintah, penyedia jasa, badan usaha milik negara (BUMN), swasta, Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK), terutama para pekerja di bidang jasa konstruksi. "Siapa yang mau membangun infrastrktur kita? Tenaga kerja konstruksi terampil merupakan ujung tombak pembangunan infrastruktur Indonesia. Anda adalah pahlawan pembangunan yang secara langsung akan mewujudkan ini semua," ujar Menteri Pekerjaan Umum dan perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono kepada para peserta Sarasehan Pekerja Konstruksi Tingkat Nasional 2015, di Balai Konstruksi, Jakarta, Senin (2/11).
Pasar konstruksi Indonesia capai US$ 267 miliar
JAKARTA. Kebutuhan tenaga kerja infrastruktur meningkat hampir dua kali lipat seiring dengan pembangunan infrastruktur di Indonesia. Indonesia tercatat sebagai pasar terbesar jasa konstruksi di ASEAN dengan nilai sebesar US$ 267 miliar. Oleh sebab itu, dibutuhkan dukungan sumber daya di luar dana pemerintah, serta kesiapan dari semua pemangku kepentingan, antara lain pemerintah, penyedia jasa, badan usaha milik negara (BUMN), swasta, Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK), terutama para pekerja di bidang jasa konstruksi. "Siapa yang mau membangun infrastrktur kita? Tenaga kerja konstruksi terampil merupakan ujung tombak pembangunan infrastruktur Indonesia. Anda adalah pahlawan pembangunan yang secara langsung akan mewujudkan ini semua," ujar Menteri Pekerjaan Umum dan perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono kepada para peserta Sarasehan Pekerja Konstruksi Tingkat Nasional 2015, di Balai Konstruksi, Jakarta, Senin (2/11).