Pasar Kripto Belum Bergerak Optimal, Bitcoin Masih Betah Di Level US$ 20.000



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Pergerakan market aset kripto masih tertekan memasuki pertengahan pekan keempat Juni 2022. 

Trader Tokocrypto Afid Sugiono mengatakan, pergerakan market kripto cenderung sideways atau datar. Kenaikan atau reli singkat pada awal pekan lalu, bukanlah pertanda reversal.

Banyak investor berpandangan bahwa bear market sejatinya belum usai sehingga reli aset kripto kali ini kemungkinan berumur singkat. Investor diprediksi akan melakukan aksi jual, ketika sentimen buruk makroekonomi kembali meningkat.


Baca Juga: Berkshire Hathaway Menambah Kepemilikan Occidental Petroleum Menjadi 16,3%

"Reli saat ini bisa jadi hanya bersifat jangka pendek. kenaikan kemarin mungkin terkait dengan investor besar atau whales yang membeli saat penurunan harga kripto akibat kebijakan The Fed, termasuk turbulensi ekonomi global dan tekanan resesi yang telah menjangkiti market kripto untuk masa depan," kata Afid dalam Tokocrypto Market Signal, Rabu (22/6).

Reli singkat ini dimanfaatkan oleh beberapa trader yang menganggap shorting aset kripto terlihat menggiurkan selama bear market kali ini. 

Sementara, investor jangka panjang cenderung takut masuk ke market, meskipun lonjakan terjadi sesekali. Mereka memilih mengambil posisi bertahan sampai bukti kuat muncul bahwa ekonomi telah kembali stabil.

"Banyak yang menyakini bear market tidak akan berakhir sampai resesi tiba. Maka dari itu, mungkin perjalanannya akan panjang untuk sampai ke sana, sehingga perdagangan kripto akan cenderung sideways," jelas Afid.

Baca Juga: Mengekor Global, Transaksi Uang Kripto di Dalam Negeri Juga Tertekan

Bitcoin Masih Nyaman di Level US$ 20.000

Perdagangan Bitcoin (BTC) masih melayang di sekitar US$ 20.000, setelah sempat naik di level US$ 21.000. Aset kripto terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar itu kini nilainya 20% lebih tinggi dibandingkan dengan posisi terendah 2022 sekitar US$ 17.000 yang dicapai selama akhir pekan lalu.

Afid menjelaskan pergerakan ke bawah kali ini dipicu oleh likuidasi dan beberapa miners yang menjual BTC saat posisinya mencapai sekitar US$ 20.000 untuk masuk kembali dengan harga yang lebih rendah.

"Level support BTC masih berada di US$ 19.000. Untuk bull run, Bitcoin harus menembus resistensi di US$ 23.000. Namun, melihat sentimen saat ini hal tersebut sulit dilakukan dalam waktu dekat,” ujar dia.

Baca Juga: Harga Kripto Turun, Bisnis Startup Kripto di Indonesia Ikut Terdampak

Investor tampaknya lebih fokus menjaga harga aset kripto di atas titik support-nya sebelum badai lainnya benar-benar menghantam market. Di BTC, misalnya, kini fokus perdagangan adalah mempertahankan level di atas US$ 20.000 di jangka pendek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati