KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar aset digital kembali bergejolak. Dalam 24 jam terakhir, total US$1,12 miliar (sekitar Rp18,6 triliun) aset kripto dilikuidasi, menurut data yang dikutip Finbold dari Coinglass. Dari total tersebut, US$961,92 juta berasal dari posisi long, sementara US$162,61 juta berasal dari posisi short. Bitcoin (BTC) menjadi aset yang paling terdampak, dengan US$445,25 juta dilikuidasi, disusul Ethereum (ETH) sebesar US$230,49 juta pada periode yang sama. Secara keseluruhan, terdapat 213.250 posisi perdagangan yang dilikuidasi, dengan transaksi terbesar terjadi di platform Hyperliquid, senilai US$21,42 juta.
Dampak Pidato Jerome Powell
Guncangan Harga Bitcoin dan Aset Kripto Lainnya
Gelombang penjualan juga terjadi di tengah perkembangan positif dalam pembicaraan dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Pada Kamis (30/10), Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping sepakat untuk menghentikan eskalasi tarif dan menandatangani gencatan dagang selama satu tahun, dalam pertemuan tatap muka pertama mereka dalam lebih dari lima tahun. Namun, kabar tersebut justru diikuti oleh penurunan harga aset kripto utama. Bitcoin sempat anjlok hingga 3,8% pada Kamis pagi, menyentuh level US$108.572, menghapus sebagian momentum kenaikan yang terjadi pekan lalu. Aset kripto lainnya ikut melemah:- Ethereum (ETH) turun 3,6% menjadi US$3.871,
- Solana (SOL) melemah 1,4% ke US$191,95, dan
- XRP anjlok 4,1% ke US$2,51.