KONTAN.CO.ID - Pasar kripto akan menghadapi tambahan pasokan besar pada September 2025. Melansir laporan
Cointelegraph pada Kamis (28/8/2025), menurut data Tokenomist, proyek-proyek kripto dijadwalkan membuka (
unlock) token senilai sekitar US$ 4,5 miliar sepanjang bulan depan.
Baca Juga: 51.000 Trader Rugi US$74 Juta di Token YZY Kanye West, Hanya 11 Raup Untung Besar Unlock ini terdiri atas US$ 1,17 miliar dari
cliff unlocks, pelepasan token dalam jumlah besar pada akhir periode penguncian dan US$ 3,36 miliar dari
linear unlocks, yang dilakukan secara bertahap sehingga dampak ke pasar lebih tersebar. Beberapa proyek besar masuk daftar
unlock September. Sui (SUI) akan memimpin dengan pelepasan token senilai lebih dari US$ 153 juta, diikuti oleh Fasttoken (FTN) senilai US$ 90 juta. Proyek lain seperti Aptos (APT) dengan hampir US$ 50 juta dan Arbitrum (ARB) sekitar US$ 48 juta juga akan menambah pasokan. Selain itu, proyek lain yang turut mencatat unlock signifikan meliputi Starknet (US$ 16,85 juta), Sei (US$ 16,49 juta), Immutable (US$ 13,4 juta), dan ZK (US$ 10,7 juta).
Baca Juga: Trump Siapkan 11 Kandidat Pengganti Powell, Tiga Diantaranya Ramah Terhadap Kripto Dari "Unlock Anxiety" ke Fundamental Dulu, pelepasan token dalam jumlah besar kerap memicu kekhawatiran investor karena berpotensi menciptakan “supply shock” dan menekan harga. Namun, dinamika pasar mulai bergeser. Vincent Kadar, CEO Polymath menjelaskan bahwa investor kini semakin matang dalam menyikapi unlock. “Investor yang lebih canggih tidak lagi hanya fokus pada dampak jangka pendek. Mereka menilai ekonomi proyek, tingkat adopsi, transparansi tata kelola, serta insentif jangka panjang,” ujarnya.
Baca Juga: Cara Diversifikasi Aset Crypto untuk Manajemen Risiko Kadar menambahkan, perubahan perspektif ini positif bagi industri kripto.
“Diskusi kini lebih konstruktif seiring proyek blockchain makin berkembang dan terhubung dengan pasar publik,” kata dia. Dengan
unlock besar di September, pasar kripto akan kembali diuji. Namun, dengan fokus yang lebih besar pada fundamental, investor mungkin akan lebih selektif dalam merespons tambahan pasokan yang masuk ke ekosistem. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News