KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam sepekan terakhir, pasar aset kripto tengah berada dalam fase
bearish. Kondisi ini dapat terlihat dari harga kripto-kripto besar yang terkoreksi dalam kurun waktu sepekan. Melansir
Kompas.com yang mengacu data Coinmarketcap, hingga Selasa (14/2/2023) siang, harga kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin, berada pada kisaran US$ 21.743,14 per keping. Nilai ini turun sekitar 5,15% dari periode yang sama pekan lalu. Koreksi yang lebih dalam dicatatkan oleh Ethereum. Tercatat harga kripto terbesar kedua tersebut tergerus sekitar 8,10% selama sepekan ke kisaran US$ 1.502,37 per keping.
Pelemahan terjadi setelah kripto menikmati kenaikan signifikan pada Januari lalu. Asal tahu saja, harga Bitcoin dan Ethereum menguat lebih dari 30% pada bulan pertama 2023.
2 Sentimen yang Mempengaruhi Pasar Kripto
Tim Riset Tokocrypto menyatakan, penurunan dan volatilitas pasar kripto yang tinggi akhir-akhir ini disebabkan oleh kombinasi dari sejumlah sentimen. 1. Peningkatan penegakan peraturan di Amerika Serikat (AS). "Tindakan Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat terhadap Kraken dan Paxos Trust dan rumor pelarangan staking kripto di AS dapat diterjemahkan menjadi penurunan lebih lanjut untuk Bitcoin dan pasar kripto yang lebih luas," tulis Tim Riset Tokocrypto, Selasa (14/2/2023). Hal itu kemudian memicu para investor kripto untuk melakukan aksi jual. Ini juga didorong oleh aksi ambil untung atau profit taking dari kenaikan yang terjadi pada Januari. "Akhirnya BTC mencapai penurunan dalam posisi terendah dalam tiga minggu terakhir," tulis riset tersebut.
Baca Juga: Ketimbang Beli Bitcoin, Warren Buffett Lebih Pilih 2 Aset Produktif Ini 2. Investor juga masih menanti rilis data laporan indeks harga konsumen atau Consumer Price Index (CPI) AS untuk periode Januari 2023 Data tersebut akan menjadi arah penentu investor kripto nantinya. Sejumlah lembaga memperkirakan CPI bulanan Januari 2023 naik di kisaran 0,5%. Angka proyeksi tersebut menjadi kenaikan terbesar CPI bulanan dalam tiga bulan terakhir. Adapun data CPI kerap menjadi indikator pergerakan harga Bitcoin dan aset kripto lain. Bila CPI aktual lebih rendah dari perkiraan para ekonom, harga kripto biasanya akan mengalami kenaikan.
Baca Juga: Market Kripto Turun Jelang Rilis Data Inflasi AS, Intip Prospeknya ke Depan "Namun, bila kenaikan lebih tinggi atau sama dengan perkiraan, pasar kripto biasanya bereaksi negatif," tulis Tim Riset Tokocrypto.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "
Pasar Kripto Tengah "Bearish", Ini Penyebabnya" Penulis : Rully R. Ramli Editor : Yoga Sukmana Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Barratut Taqiyyah Rafie