Pasar Kripto dalam Tekanan Jangka Pendek, Bagaimana Prospeknya ke Depan?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar aset kripto berada dalam tekanan setelah Securities and Exchange Commission (SEC) menggugat Binance dan salah satu pendirinya, Changpeng Zhao, yang dituduh telah melanggar undang-undang sekuritas (efek) federal AS.

Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha mengatakan, tuntutan dari SEC telah menyebabkan harga BTC anjlok mencapai level terendah 60 hari disebabkan aksi panic selling yang dilakukan oleh investor. Selain BTC, beberapa aset kripto lain yang ikut bergerak turun adalah BNB, DOGE, dan SOL.

“Turunnya harga aset kripto diprediksi berlangsung jangka pendek karena investor aset kripto bereaksi atas berita terkait isu SEC dengan Binance. Namun secara jangka panjang, industri aset kripto masih sehat dan berpotensi kembali bergairah setelah isu Binance ini terlewati,” kata Panji Yudha dalam siaran pers, Selasa (6/6).


Pekan lalu, Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat (DPR AS) meloloskan rancangan undang-undang (RUU) untuk menangguhkan plafon utang senilai US$31,4 triliun pada 31 Mei 2023. RUU ini kemudian disetujui pada 3 Juni 2023 oleh Presiden AS, Joe Biden, untuk disahkan menjadi undang-undang.

Baca Juga: Kondisi Tak Pasti, Investor Mulai Menjauhi Aset Berisiko

Kesepakatan terbaru soal plafon utang ini akan berlaku sampai Januari 2025. Kementerian Keuangan AS akan menerbitkan obligasi atau treasury bills yang nilainya diperkirakan mencapai US$1 triliun pada akhir kuartal ketiga tahun ini, secara bertahap terbit sejak Juni 2023.

Panji mencermati, dalam jangka pendek, aset kripto dapat menghadapi tekanan sisi jual karena kontraksi moneter akibat peningkatan penerbitan obligasi. Tetapi, prospek jangka panjang dinilai masih bullish karena pasar akan mengalami pengeluaran tak terbatas dari belanja pemerintah AS.

Untuk pekan ini, BTC dalam jangka pendek diprediksi akan menguji level support US$25.000 dan untuk area resistance terdekat berada di US$25.880. Sementara, Ethereum (ETH) dalam jangka pendek berpotensi menguji level resistance terdekat di US$1900 jika mampu bertahan di atas US$1.780.

ETH sebagai altcoin dengan kapitalisasi pasar terbesar mengalami peningkatan jumlah staking ETH setelah Shanghai Upgrade di 13 April 2023 lalu. Data Dune Analytics menunjukkan staking ETH di bulan Mei mencapai level all time high di level 2,96 juta atau sekitar 2,46% dari jumlah Etherum beredar.

“Hal ini menjadikan sentimen positif bagi ETH secara jangka panjang karena berpotensi mengurangi ETH yang beredar di pasar. Para validator sebagian besar memilih untuk tetap melakukan staking untuk memperoleh pendapatan pasif berupa rewards ETH,” imbuh Panji.

Panji menjelaskan, industri aset kripto didukung beberapa katalis positif seperti halnya pemerintah AS membatalkan rencana pungutan pajak listrik hingga 30% untuk penambang BTC. Hong Kong juga telah resmi membuka perdagangan kripto kepada investor retail sejak 1 Juni 2023 lalu.

Kebijakan regulator Hong Kong tersebut mendorong Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok yang perlahan membuka pengembangan ekosistem teknologi blockchain dan Web3, dengan menerbitkan white paper berjudul Internet 3.0 yang dikeluarkan oleh Komisi Sains & Teknologi Kota Beijing.

Menurut Panji, industri aset kripto terus menunjukkan potensi pertumbuhan jangka panjang dengan semakin luasnya penerimaan aset kripto di sejumlah negara. Kendati demikian, investor juga harus tetap mencermati berbagai sentimen terbaru yang dapat mempengaruhi harga aset kripto.

Baca Juga: Tinggalkan Saham dan Kripto, Investor Beralih Ke Aset Safe Haven Selama Mei 2023

Pekan depan bakal rilis data inflasi dan keputusan suku bunga acuan The Fed dalam pertemuan FOMC 13-14 Juni 2023. The Fed berpotensi menahan kenaikan suku bunga yang diperkirakan bisa menjadi katalis positif bagi harga BTC.

Data CME FedWatch Tool yang dirilis Senin (5/6) memproyeksikan probabilitas suku bunga 25 bps akan tetap di 5,00% - 5,25% mencapai 78,2% per 5 Juni 2023. Sisanya, 21,8% probabilitas menyatakan suku bunga akan naik 25 bps menjadi 5,25%-5,50% pada Juni 2023.

*Analisis Teknikal Bitcoin & Ethereum Pekan Ini

BTC/USDT

Support: US$ 25.000 Resistance : US$ 25.880

Selasa (6/6) pagi 08:00 WIB, BTC bergerak di kisaran US$26.685. Saat ini BTC telah breakdown area support di US$25.880. Selanjutnya, BTC berpotensi akan lanjut melemah menuju area psikologis support di US$25.000. Indikator stochastic bergerak turun menuju area jenuh jual (oversold) dan MACD histogram bar memasuki zona bearish. Bitcoin masih bergerak dalam pola bullish flag dan masih terdapat peluang untuk lanjut menguat jika dalam beberapa minggu ke depan mampu bertahan di atas US$24.000.

ETH/USDT

Support : US$1.780 Resistance : US$1.890

Pada Selasa (6/6) pagi 08:00 WIB, ETH bergerak di kisaran US$1.810. ETH bergerak di area dynamic support MA-100 dan membentuk higher low. Selanjutnya, dalam jangka pendek ETH berpotensi akan menguji level resistance terdekat di US$1.900 jika mampu bertahan di atas US$1.780. Indikator stochastic melemah di area centreline dan MACD histogram memasuki momentum bearish.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi