KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan di industri blockchain di Indonesia yang naik cukup signifikan sepanjang tahun 2022 bukan berarti tak akan menghadapi tantangan di tahun ini. Praktisi Blockchain Ali Akbar mengatakan, pertumbuhan di industri blockchain, terutama kripto, di Indonesia mencatatkan angka positif. Ali memaparkan, pemilik rekening kripto di Indonesia pada Desember 2021 sebanyak 11,2 juta. Sementara, jumlah pemilik rekening kripto pada Desember 2022 sebanyak 16,7 juta.
Baca Juga: Pasar Kripto Indonesia Tumbuh, Pemilik Rekening Naik 5,5 Juta pada 2022 “Jumlah itu bahkan mengalahkan investor pasar modal yang hanya 9,98 juta orang,” ujarnya dalam seminar daring “Blockchain 101” yang diselenggarakan Tokocrypto bersama Binance Academy, Kamis (16/2). Tak hanya itu, kata Ali, pedagang kripto fisik dan daftar aset sepanjang tahun 2022 juga mengalami kenaikan. Pada tahun 2021, jumlah pedagang kripto fisik sebanyak 13 perusahaan dan daftar aset di Indonesia sebanyak 229 aset. Angka itu bertambah menjadi 25 perusahaan pedagang kripto fisik dan 383 aset yang tercatat pada Desember 2022. “Perusahaan blockchain dengan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 62014 dari Kominfo sejumlah 569 startup,” tuturnya. Ali mengatakan, dengan adanya 25 perusahaan pedagang kripto fisik akan menjadi tempat belajar baru bagi masyarakat Indonesia untuk mengembangkan pengetahuan mereka perihal kripto. Menurut Ali, tantangan yang akan dihadapi setidaknya berasal dari dua sisi. Sisi pertama ialah kemauan masing-masing individu untuk mempelajari perihal blockchain dan kripto. “Informasinya sudah lebih terbuka dari tahun-tahun dulu, seharusnya ini jadi pemicu masyarakat Indonesia untuk belajar,” katanya.
Baca Juga: Pasar Kripto dalam Fase Bearish, Ini 2 Penyebab Utamanya Ali meyakini, industri blockchain di Indonesia akan berkembang pesat di masa mendatang, layaknya perkembangan internet dalam beberapa tahun terakhir. Saat ini, kata Ali, sudah ada 10 profesi baru yang lahir akibat industri blockchain.
“Misalnya,
bitcoin miner, trader, educator, consultant, dan lainnya. Setelah itu, jadikan diri juga bermanfaat untuk mengedukasi masyarakat lain perihal industri blockchain ini,” ungkapnya. Kedua, tantangan bagi pemerintah. Menurut Ali, pemerintah kini sudah harus mulai cerdas untuk memanfaatkan industri blockchain. “Perusahaan kripto yang besar sudah bisa menghasilkan triliunan rupiah per hari, sehingga sayang jika tidak dimanfaatkan,” paparnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .