KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar kripto
sideways dengan kecenderungan menurun dalam 24 jam terakhir. Harga Bitcoin (BTC), USD Tether (USDT), dan Binance (BNB) kompak turun. Meski begitu, Bitcoin (BTC) masih berada di level US$ 60.000. Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Jumat, (10/5) pukul 18.40 WIB, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar seperti Bitcoin turun 2,46% dalam 24 jam terakhir ke level US$ 63.051 per koin atau setara dengan Rp 1 miliar. Hal serupa terjadi pada USDT yang juga turun 0,78% menjadi US$ 1,00 per koin atau setara Rp 15.883 per koin. Sedangkan Binance terkoreksi 0,90% dalam 24 jam dibanderol dengan harga US$ 594 per koin atau setara Rp 9,5 juta.
Chief Executive Officer (CEO) Triv.co.id, Gabriel Rey De Leroy mengatakan, sentimen yang membuat pasar kripto kompak turun karena tensi geopolitik sudah mereda. Selain itu, sebagian investor sudah jenuh lantaran sebelumnya harga kripto, utamanya Bitcoin telah melonjak hingga US$ 73.650 atau sekitar Rp 1,14 miliar pada Maret lalu.
Baca Juga: Pasar Kripto Kompak Turun, Simak Sentimen dan Proyeksi ke Depan “Jadi saya rasa pasar kripto ini masih dalam tahap
bullish, dan saya belum melihat adanya tanda-tanda penurunan berlanjut. Karena penurunan ini hanya bersifat sementara,” kata Gabriel kepada Kontan.co.id, Jumat (10/5). Selain itu, dia melihat ke depannya pasar kripto akan kembali menguat imbas adanya peristiwa halving. Mengingat secara
historis, pasca halving enam sampai 12 bulan, harga kripto, utamanya Bitcoin akan melonjak signifikan hingga ke level US$ 100.000 per koin. Tak hanya itu, Gabriel bilang, akan terjadi peristiwa Etherium ETF yang akan disetujui pada Mei 2024. Hal ini akan membawa sentimen positif dan
inflow baru ke dalam market kripto. “Dan saya rasa belum ada satu
event blackswan yang membahayakan dalam tahun ini, jadi ini masih sesuai ekspektasi,” kata dia. Baca Juga: Harga Bitcoin Masih Sideways, Simak Lima Narasi Kripto yang Berpotensi Positif Dengan begitu, dia menilai di tengah ketidakpastian pasar saat ini, strategi paling mudah diterapkan yaitu dengan cara
dollar cost averaging Bitcoin dan melakukan diversifikasi ke altcoin. Mengingat Altcoin sering kali memiliki potensi pertumbuhan yang lebih tinggi daripada Bitcoin Dia juga mengatakan, dalam menghadapi keragaman sentimen pasar, investor disarankan untuk tetap berhati-hati, melakukan riset mandiri, dan mengikuti perkembangan pasar dengan cermat sesuai dengan profil risiko masing-masing, guna mengambil keputusan investasi yang tepat. Di sisi lain, dia menuturkan bahwa momentum
bullish pada Bitcoin belum berakhir, koreksi beberapa hari terakhir merupakan hal wajar yang terjadi pasca-peristiwa halving. Saat ini, Gabriel menyebutkan, area
support terdekat berada di US$ 64.000 dan
support selanjutnya di sekitar US$ 60.000-US$ 65.000. Adapun, area
resistance berada di sekitar US$ 69.000 dan selanjutnya di US$ 73.000. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati