Pasar kripto lesu, Rekeningku.com listing kripto baru



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di saat pasar cryptocurrency sedang melemah, bursa jual beli kripto masih tetap menambah aset digital yang diperjualbelikan pada platform mereka. Rekeningku.com, misalnya, sejak Kamis pekan lalu mulai memperdagangkan Dash, kripto dengan nilai kapitalisasi pasar sekitar US$ 782 juta.

Sumardi Fung, CEO Rekeningku.com mengatakan, penambahan kripto baru ini bertujuan untuk memberikan pilihan yang beragam bagi trader atau investor kripto di Indonesia di tengah pasar yang sedang lesu.

Dash diharapkan akan menambah volume transkasi kripto di Rekeningku.com sebesar Rp 15 miliar hingga Rp 20 miliar sebulan. Saat ini, volume transaksi bulanan di Rekeningku.com sebesar Rp 700 miliar hingga Rp 800 miliar.


Sumardi mengatakan setelah listing Dash, Rekeningku masih akan menambahkan dua hingga tiga kripto baru lagi hingga tutup tahun. "Yang kita siapkan sekarang adalah Stellar, dan kemungkinan 0X,” ujarnya di Jakarta, Sabtu (24/11).

Stellar adalah kripto dengan nilai kapitalisasi pasar sekitar US$ 2,9 miliar. Sedangkan nilai kapitaliasi pasar 0X sebesar US$ 202 juta.

Selain dua kripto tersebut, Sumardi mengatakan pihaknya juga sedang mengkaji untuk memperdagangkan Monero, kripto dengan kapitalisasi pasar sebesar US$ 975,1 juta.

Pasar cryptocurrency selama November ini terus merosot. Harga Bitcoin (BTC) kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, turun 36,26% sejak akhir Oktober, dari US$ 6.317,61 pada (31/10) menjadi hanya US$ 4.027,11 pada Senin (26/11) pagi. Selama periode tersebut, kapitalisasi pasarnya pun tergerus sebesar US$ 39,5 miliar.

Penurunan tajam harga kripto termasuk Bitcoin terjadi sejak (13/11) atau menjelang forking atau split kripto Bitcoin Cash (BCH) pada 15 November lalu. Karena tidak ada kesepakatan dalam komunitas Bitcoin Cash yang terbentuk sejak 1 Agustus 2017 lalu, kripto ini pun pecah menjadi dua yaitu Bitcoin Cash Adjustable Blocksize Cap (BCHABC) dan Bitcoin Cash Satoshi’s Vision (BCHSV).

Kanta Nandana, Country Manager Luno di Indonesia berpendapat, forking Bitcoin Cash itu telah memicu aksi jual besar-besaran di pasar kripto secara keseluruhan.

Tapi, ia mengatakan memang tidak ada faktor tunggal yang menyebabkan bearsihnya pasar kripto."Untuk penurunan harga Bitcoin faktornya memang banyak sekali, dan memang tidak ada satu orang pun bisa memprediksi alasan utama penurunanya karena apa. Tapi untuk kejadian satu dua minggu terakhir ini, memang ada beberapa faktor yang diyakini sebagai faktor utama, salah satunya masalah hardfork dari Bitcoin Cash," ujarnya kepada Kontan.co.id pekan lalu.

Forking Bitcoin Cash yang menunjukkan ada perpecahan dalam komunitas tersebut, menurutnya menimbulkan sentimen ketidakpastian ke trader dan investor kripto di seluruh dunia. "Makanya akan ada aksi masif sell off secara besar-besaran," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati