KONTAN.CO.ID - Pasar kripto makin menghijau pada Senin (20/6) sore, dengan harga Bitcoin melonjak di atas 8%. Berdasarkan data
CoinMarketCap pada Senin pukul 17.00 WIB, harga Bitcoin bertengger di US$ 20.645,89 atau melonjak 8,52% dalam 24 jam terakhir. Harga Ethereum melonjak lebih tinggi lagi, 13,18% menjadi US$ 1.122,79. Begitu juga dengan harga Solana, melesat 13,82% ke posisi US$ 34,51.
Sementara harga Avalanche terang tinggi 17,10% jadi US$ 17,03 dalam 24 jam terakhir. Sebelumnya, harga mata uang kripto terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar itu jatuh di bawah US$ 17.800, level terendah sejak pertengahan Desember 2017 ketika Bitcoin mendekati puncak kenaikan. Baca Juga:
Menteri Keuangan AS: Resesi di Amerika Serikat Tidak Terhindarkan Penurunan itu juga turun di bawah titik tertinggi dari siklus kenaikan tersebut, membantah teori bahwa Bitcoin tidak akan menembus tanda air tinggi dari siklus sebelumnya. "Kami telah menandai US$ 19.000-US$ 20.000 dan US$ 16.000-US$ 17.000 sebagai bidang minat, dan Bitcoin memantul dari rentang yang terakhir," kata Joe DiPasquale, CEO BitBull, kepada
CoinDesk. "Tapi, kecuali jika berhasil mempertahankan US$ 20.000 dengan volume dan penawaran tinggi, kami tidak akan mengharapkan reli berlanjut," ujar dia. Investor tetap cemas tentang inflasi yang tinggi, yang mencapai level tertinggi dalam 40 tahun terakhir untuk Mei 2022. Selain itu, investor masih khawatir akan berlanjutnya kejatuhan ekonomi akibat invasi Rusia ke Ukraina dan kemungkinan resesi global.
Baca Juga: Harga Bitcoin Kembali di Atas Ambang Batas US$ 20.000, Tetap Bertahan? Sementara itu, pasar kripto juga harus mencerna serangkaian bencana yang membentang hingga awal Mei lalu, ketika
stablecoin TerraUSD (UST) runtuh. Pekan lalu, platform pinjaman mata uang kripto Celsius mengumumkan akan menghentikan penarikan, dan
crypto hedge fund Three Arrows Capital menghadapi kemungkinan kebangkrutan.
Coinbase dan sejumlah bursa aset mata uang kripto utama lainnya juga mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran. Indeks Ketakutan & Keserakahan telah bertahan di wilayah ketakutan yang ekstrem selama berminggu-minggu dan sekarang berada di 6, mendekati level terendah sepanjang masa pada skala nol hingga 100. DiPasquale BitBull memperkirakan, terjadi volatilitas harga mata uang kripto beberapa hari ke depan karena opsi yang kadaluwarsa. Tapi, "Tren makro kemungkinan akan tetap
bearish sampai kita melihat Federal Reserve (The Fed) mengubah atau setidaknya melonggarkan pendiriannya dalam pertemuan FOMC bulan Juli," imbuhnya.
Editor: S.S. Kurniawan