Pasar Kripto Memasuki Pekan Krusial: Pemilu AS dan Keputusan Suku Bunga The Fed



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar aset kripto berada dalam sorotan seiring dua peristiwa besar yang akan memengaruhi pergerakannya, yaitu pemilihan umum Amerika Serikat (AS) dan keputusan suku bunga Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) AS.

Harga Bitcoin (BTC) terpantau melemah ke level US$68.882 per Selasa (5/11) pukul 18.40 WIB, menurut data dari CoinMarketCap.

Setelah sebelumnya mendekati level tertinggi sepanjang masa di US$73.600, BTC kini turun 3,54% dalam sepekan terakhir.


Panji Yudha, Financial Expert di Ajaib Kripto, mengaitkan penurunan ini dengan aksi ambil untung atau taking profit.

Baca Juga: Menebak Arah Bitcoin di Pekan Pilpres AS dan Pertemuan The Fed

Secara teknikal, BTC kemungkinan masih akan melemah menuju Moving Average (MA)-50 di sekitar US$65.500, yang dipandang sebagai area ideal untuk strategi “buy the dip.”

"Jika berhasil rebound, BTC berpotensi kembali menguat melewati level US$70.000," ungkap Panji dalam risetnya pada Selasa (5/11).

Di sisi lain, perdagangan ETF Bitcoin spot menunjukkan kinerja positif dengan net inflow sebesar US$2,22 miliar dalam periode 28 Oktober hingga 1 November 2024, angka tertinggi sejak Maret 2024, berdasarkan data SoSo Value.

Pemilu AS: Dampaknya pada Pasar Kripto

Panji juga menilai bahwa perkembangan politik di AS kini semakin terkait erat dengan pasar aset kripto.

Berdasarkan data dari Polymarket, kandidat Partai Republik Donald Trump masih unggul atas Kamala Harris dari Partai Demokrat, meskipun keunggulannya menurun dari 66,9% menjadi 55,9%.

Baca Juga: Pasar Wait and See, Instrumen Investasi Apa yang Menarik?

Dukungan Trump terhadap Bitcoin dan minat politisi AS lainnya pada aset digital diyakini akan memberikan dorongan bagi sektor ini setelah pemilu.

Trump telah mengusulkan penggantian Gary Gensler, ketua SEC saat ini, yang sering dikritik karena regulasi ketat terhadap kripto.

Editor: Yudho Winarto