KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga aset-aset kripto utama terpantau bergerak
sideways pada Rabu (6/9). Melansir data Coinmarketcap, 5 September 2023 pagi, harga sejumlah aset seperti bitcoin (BTC) kembali melemah 0,15% dalam 24 jam dan 7,6% sepekan. Saat ini, harga bitcoin berada di level US$ 25.773 per koin atau setara Rp 394,8 juta (asumsi kurs Rp 15.320 per dolar AS). Kemudian, Ethereum (ETH) melemah 5,57% sepekan, berada di level Rp 25,01 juta per koin. Selanjutnya, Binance coin (BNB) kembali memerah. Dalam 24 jam terakhir BNB melemah 0,30% dan 5,53% sepekan. Hal itu membuat BNB di level harga Rp 3,2 juta per koin.
Tim Analis Reku mengatakan, secara teknikal, harga bitcoin saat ini tengah berada dalam fase penurunan atau
bearish bertahap dalam jangka pendek. Ini terlihat dari pola pergerakan harga yang terus menurun dan membentuk harga atas yang semakin rendah (
lower high).
Baca Juga: Harga Bitcoin Mulai Turun, Obligasi dan Emas Bisa Jadi Pilihan Investasi “Namun, masih terdapat potensi bagi bitcoin untuk mengalami
retest dan membentuk pola
lower high baru.
Retest harga bitcoin ada di kisaran harga US$ 24.600 hingga US$ 25.400 yang merupakan area yang menarik bagi pembeli (
buy area)," kata Tim Analis Reku dalam keterangan tertulisnya, Rabu (5/9). Tim Analis Reku menjelaskan kemungkinan terhadap adanya pola
lower high baru. Jika harga bitcoin berhasil bertahan di atas US$ 25.000, maka memungkinkan adanya kenaikan harga dalam beberapa waktu mendatang yang diperkirakan bisa mencapai hingga US$ 27.000. Jika tidak, maka ada potensi penurunan harga bitcoin lebih lanjut. Karenanya, Reku masih perlu memantau perkembangan harga dan investor juga perlu cermat pada pola pergerakan pasar selanjutnya. Di kondisi
sideways, Tim Analis Reku menyampaikan investasi jangka panjang bisa menjadi salah satu strategi. Strategi ini juga dapat dimanfaatkan investor pemula atau yang baru memulai belajar
trading aset kripto. "Investor bisa memilih aset dengan prospek jangka panjang, memantau perkembangan harganya, dan bisa menahan aset kripto untuk jangka yang lebih lama,” ungkap Tim Analis Reku.
Sentimen Pemicu
Tim Analis Reku melanjutkan, kondisi ini terjadi di tengah variasi data ekonomi AS. Tingkat pengangguran AS yang meningkat 3,8% pada Agustus 2023, tetapi penciptaan lapangan kerja non pertanian (NFP) naik menjadi 187.000. Di sisi lain, laporan inflasi Personal Consumer Expenditure (PCE) naik 3,3% YoY pada Juli 2023.
Baca Juga: OJK Mulai Pengawasan Aset Kripto Secara Penuh di Awal 2025 Di tengah variasi kondisi tersebut, pasar memperkirakan The Fed akan kembali menahan suku bunga acuannya di pertemuan pada 19-20 September bulan ini. Jika ini terjadi, ada potensi pasar kripto akan membaik dan bisa menguntungkan bagi
trader jangka pendek. Jika tidak, ada kemungkinan pasar kripto akan melemah. Dengan begitu, investor jangka panjang dapat tetap konsisten melakukan pembelian di harga yang lebih murah. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi