KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan pasar aset kripto mulai kembali bangkit dan tengah berada di zona hijau. Bitcoin (BTC) menguat karena berita regulator Amerika Serikat (AS) yang nampaknya akan berhati-hati dalam pengetatan regulasi, seiring lonjakan harga minyak mentah. Mengutip Coinmarketcap, Kamis (29/3) pukul 13.20 WIB, harga Bitcoin berada di posisi US$ 28,588.66 atau menguat 3,56% dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan, BTC telah menguat 3,33%. Tim Trader Tokocrypto mengungkapkan kebangkitan pasar kripto kali ini disebabkan oleh investor yang mulai masuk untuk melakukan akumulasi, setelah Bitcoin turun di bawah level
support US$ 27.000.
Di samping itu, kenaikan BTC juga dipengaruhi oleh melonjaknya harga minyak mentah akibat penghentian beberapa ekspor dari Irak, sehingga memunculkan kekhawatiran tentang pasokan yang ketat.
Baca Juga: Jalur Keuangan ASEAN Bahas Soal Risiko Aset Kripto Harga minyak mentah yang naik akan membuat The Fed gentar untuk terus menaikkan suku bunga, karena ketika harga minyak turun saja inflasi AS masih 6%, sehingga kesempatan Fed menghentikan kenaikan suku bunga lebih besar. “Diharapkan The Fed akan mempertahankan sikap hati-hati dalam menaikkan suku bunga karena krisis perbankan dan tekanan perekonomian global yang lebih kuat, disebabkan permintaan minyak yang ketat," kata Tim Trader Tokocrypto dalam siaran pers, Rabu (29/3). Sementara, kenaikan harga Etherum (ETH) disebabkan oleh pengembang Ethereum yang telah menetapkan tanggal pemutakhiran atau
upgrade Ethereum Shanghai pada 12 April 2023. Harga ETH telah menguat 0,25% dalam 24 jam terakhir dan naik 2,47% dalam sepekan yang saat ini berada di level US$ 1,797.71.
Upgrade Shanghai telah lama ditunggu-tunggu yang akan memungkinkan penarikan staking ETH secara bertahap sehingga dapat menimbulkan peningkatan harga ETH.
Upgrade ini mewakili tonggak penting untuk jaringan Ethereum karena secara signifikan akan meningkatkan kecepatan transaksi melalui proses yang disebut Danksharding. Dari analisis teknikal, BTC perlu menghindari pivot US$ 27.143 untuk menargetkan Level Resistensi Utama Pertama (R1) di US$ 27.651. Pergerakan melewati harga US$ 27.529 akan menandakan sesi
bullish yang diperpanjang.
Baca Juga: Harga Bitcoin Lagi Naik, Bagaimana Proyeksinya Sampai Akhir Tahun Nanti? Jika reli diperpanjang, BTC kemungkinan akan menguji Level Resistensi Utama Kedua (R2) di US$ 28.036 dan resistensi di US$ 28.500. Sementara, ETH perlu menghindari
pivot di level US$ 1.757 untuk menargetkan Level resistensi utama Pertama (R1) di US$ 1.813. Pengembalian ke US$ 1.800 akan menandakan sesi
breakout. Jika reli diperpanjang,
bull kemungkinan akan menguji Level Resistensi Utama Kedua (R2) di US$ 1.851. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi