Pasar Layanan Pesawat Terbang di Asia-Pasifik Diperkirakan akan Naik Dua Kali Lipat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Airbus menyatakan bahwa pasar layanan untuk pesawat komersial di kawasan Asia-Pasifik diproyeksikan bakal meningkat dua kali lipat nilainya dari US$52 miliar saat ini menjadi US$129 miliar pada tahun 2043. 

Perkiraan Layanan Global Airbus (Airbus Global Services Forecast), wilayah Asia-Pasifik yang dimaksud meliputi Tiongkok dan India. Hal ini juga diutarakan menurut laporan Perkiraan Layanan Global (Global Services Forecast/GSF) terbaru dari Airbus.

Cristina Aguilar Grieder, Senior Vice President Customer Services Airbus menyatakan peningkatan tersebut didorong oleh permintaan atas sekitar 19.500 pesawat baru untuk kawasan Asia Pasifik, Hal ini didukung pula oleh tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) lalu lintas penumpang di kawasan ini sebesar 4,81%.


"Seiring dengan meningkatnya lalu lintas udara tahunan, pertumbuhan armada, dan kebutuhan akan pesawat yang lebih digital dan terkoneksi, pertumbuhan permintaan layanan untuk pesawat akan terlihat pada seluruh kebutuhan operasional mulai dari pengiriman unit pesawat hingga akhir masa pakai, termasuk di dalamnya pemeliharaan armada, modernisasi pesawat, dan pelatihan," ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima, Selasa (24/9).

Baca Juga: Perusahaan Penyewaan Pesawat China Pesan 50 Jet Boeing 737 Max 8

Di antara berbagai segmen bisnis jasa di Asia Pasifik, pasar Pemeliharaan (Maintenance) akan meningkat dua kali lipat dari US$43 miliar menjadi US$109 miliar (CAGR +5,0%). 

Sektor Peningkatan dan Modernisasi diproyeksikan akan turut tumbuh dari US$5,1 miliar menjadi US$13 miliar (+5,1% CAGR), sementara Pelatihan dan Operasional diperkirakan akan meningkat dari US$4,1 miliar pada tahun 2024 menjadi US$7,6 miliar pada tahun 2043 (+3,3% CAGR).

Airbus mengantisipasi kebutuhan 999.000 tenaga profesional terampil baru di kawasan ini (hampir 45% dari tenaga kerja global) selama 20 tahun ke depan, yang terdiri dari 268.000 pilot baru, 298.000 teknisi baru, dan 433.000 awak kabin baru.

“Kawasan Asia-Pasifik akan mencatatkan volume pertumbuhan dan aktivitas terbesar dalam hal layanan purnajual (aftermarket), dengan banyak peluang untuk efisiensi tambahan, penyederhanaan, dan operasional yang berkelanjutan. Airbus akan senantiasa mengambil peran penting dalam mendukung para maskapai dan umumnya seluruh industri penerbangan dalam menanggapi peluang tersebut,” kata Cristina. 

Baca Juga: ADE dan GMF Bentuk Strategic Joint Investment untuk Memperluas Layanan Landing Gear

Selanjutnya: IPL Kena PPN 11%, Bakal Makin Tekan Minat Masyarakat Huni Apartemen

Menarik Dibaca: Tips Menuju Mental yang Sejahtera

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tri Sulistiowati