Pasar Lesu, Gaikindo Masih Enggan Revisi Target Penjualan Mobil Nasional 2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyebut belum ada rencana revisi proyeksi penjualan mobil nasional di sisa tahun ini.

Potensi revisi ini muncul setelah penjualan mobil nasional terus menunjukkan tren penurunan selama tahun 2024 berjalan. Per semester I-2024, penjualan wholesales (pabrik ke dealer) mobil nasional turun 19,4% yoy menjadi 408.012 unit. Penjualan retail (dealer ke konsumen) mobil nasional juga terkoreksi 14% yoy menjadi 431.987 unit.

Ketua I Gaikindo Jongkie Sugiarto menyebut, pihaknya belum melakukan revisi atas target penjualan mobil nasional yang awalnya ditetapkan sebesar 1,1 juta unit pada 2024. "Kami akan bahas dengan anggota dahulu dan meminta masukan dari mereka," kata Jongkie, Minggu (28/7).


Gaikindo juga berharap para agen pemegang merek (APM) tidak menaikkan harga jual mobil di pasar di tengah daya beli masyarakat yang belum stabil.

Di sisi lain, harapan pemulihan pasar mobil nasional tetap ada. Hal ini seiring adanya ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024. Pameran ini akan menjadi stimulus bagi penjualan mobil nasional dalam waktu dekat. Apalagi, GIIAS diikuti oleh banyak merek dan model mobil baru dari berbagai negara.

Dihubungi terpisah, Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) Franciscus Soerjopranoto menilai, secara matematis pasar mobil nasional sulit menembus level 900.000 unit mengingat adanya penurunan kinerja penjualan pada semester pertama tahun ini.

Hyundai sendiri sudah menurunkan asumsi penjualan mobil nasional ke level 800.000 pada 2024. Pabrikan asal Korea Selatan ini tentu tetap berupaya meningkatkan penjualannya dengan memperkenalkan model-model baru seperti All New Kona Electric dan Ioniq 5 N. “Upaya ini akan kami lanjutkan pada semester II-2024,” kata dia, Minggu (29/7).

Lebih lanjut, HMID juga berkomitmen tidak menaikkan harga jual mobil sesuai imbauan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. Hyundai selalu mematuhi dan melaksanakan arahan pemerintah seperti memperkenalkan mobil listrik pertama, membangun ekosistem charging station, membangun pabrik perakitan, hingga membangun pabrik baterai mobil listrik.

Sebelumnya, Pengamat Otomotif Bebin Djuana menilai, penurunan penjualan mobil nasional yang signifikan cukup dipengaruhi oleh agenda Pemilu 2024 yang membuat sebagian konsumen hati-hati dalam membelanjakan dananya, termasuk untuk pembelian kendaraan bermotor.

Pasca Pemilu, tren penjualan mobil ternyata tidak kunjung membaik. Bahkan, ketika musim libur Lebaran 2024 tiba, banyak masyarakat yang lebih memilih menghabiskan uangnya untuk keperluan wisata, alih-alih membeli kendaraan.

Di samping itu, perubahan kebijakan di industri keuangan juga cukup mempengaruhi penjualan mobil nasional. Terlebih lagi, di tengah era suku bunga acuan tinggi, lembaga pembiayaan cenderung lebih memperketat penyaluran kredit untuk kendaraan bermotor. Padahal, mayoritas pembeli mobil menggunakan skema kredit.

“Karena pada semester pertama penjualan mobil hanya di kisaran 400.000-an unit, saya pesimis di semester kedua bisa 600.000 unit,” pungkas dia, belum lama ini.

Baca Juga: Mobil Listrik Termurah GIIAS 2024 Siap Bersaing Merebut Minat Konsumen

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tri Sulistiowati