Pasar masih kelebihan pasokan, Semen Indonesia efisiensi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi pasar semen domestik masih membebani PT Semen Indonesia Tbk (SMGR). Meski, konsumsi semen selama lima bulan terakhir naik 5,8% menjadi 72 juta ton, kapasitas terpasang industri semen mencapai 107 juta ton.

Agung Wiharto, Sekretaris Perusahaan Semen Indonesia menyebut, persaingan industri semen jadi tantangan tersendiri bagi SMGR. Selain terbebani oleh kelebihan pasokan, kenaikan harga batubara juga membuat industri semen mengalami kenaikan biaya produksi.

"Kenaikan harga batu bara juga mempengaruhi, karena sebesar 30% cost manufacturing adalah untuk membeli bahan baku batubara," kata Agung.


Demi mengakali kondisi ini, SMGR giat melakukan efisiensi. "Makanya, kami mulai menghitung, hanya pabrik yang punya efisiensi tinggi yang kami gunakan," kata Agung kepada Kontan.co.id, Senin (25/6).

Agung enggan menyebut berapa pabrik yang tak dioperasikan. Namun, dia memastikan SMGR terus memangkas ongkos operasional dan biaya pemasaran. Bukan hanya itu SMGR juga melakukan efisiensi dalam supply chain.

Dalam laporan keuangan SMGR kuartal I-2018, total biaya operasional SMGR turun dari Rp 1,04 triliun menjadi Rp 1,01 triliun.

SMGR optimistis, naiknya konsumsi semen masih membawa angin segar bagi industri dan perusahaan. Dus, langkah efisiensi masih terus dilakukan agar SMGR bisa membukukan kinerja positif pada semester II-2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati