Pasar masih wait & see, rupiah berpotensi kembali melemah pada esok hari



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah berpotensi melanjutkan pelemahan pada perdagangan besok, Selasa (3/11). Sikap pasar yang masih wait and see dinilai akan membuat rupiah sulit untuk menguat.

Head of Economics Research Pefindo Fikri C Permana mengungkapkan, padahal secara sentimen internal, rupiah sebenarnya diselimuti katalis positif. Hal ini didorong oleh data inflasi Indonesia pada Oktober yang mencapai 0,07% dengan inflasi tahun kalender sebesar 0,95%. Ini menjadi inflasi pertama Indonesia setelah tiga bulan sebelumnya terus mencatat deflasi.

“Seharusnya katalis positif tersebut mendorong kepercayaan terhadap rupiah menjadi lebih tinggi. Namun, di satu sisi, saat ini investor masih menunggu hasil dari pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) sampai menjadi lebih jelas,” jelas Fikri kepada Kontan.co.id, Senin (2/11).


Baca Juga: Sentimen pemilihan presiden AS masih akan jadi penggerak rupiah besok, Selasa (3/11)

Dengan pertimbangan tersebut, Fikri memperkirakan rupiah berpotensi untuk melemah terbatas pada perdagangan esok. Hitungan Fikri, rupiah akan berada pada kisaran Rp 14.550 per dolar AS-Rp 14.750 per dolar AS.

Adapun, pada perdagangan hari ini, Senin (2/11), rupiah di pasar spot tercatat turun ke level Rp 14.640 per dolar AS atau melemah 0,10%. Setali tiga uang, pelemahan rupiah juga terjadi di kurs tengah Bank Indonesia (BI). Mata uang Garuda ini tercatat terkoreksi 0,19% ke Rp 14.718 per dolar AS.

Baca Juga: LPS menahan bunga penjaminan 5%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati