Pasar melemah, SLJ Global (SULI) perketat efisiensi di segala lini



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Perang dagang antara China dengan Amerika Serikat (AS) tampaknya tak berpengaruh positif bagi PT SLJ Global Tbk (SULI). Manajemen memandang, ketidakpastian perekonomian dunia saat ini yang diakibatkan perang dagang akan pengaruh ke demand dan suplly kayu lapis.

David, Wakil Presiden Direktur SULI bilang selain permintaan melemah beberapa negara ternyata tengah menambah ekspor kayu lapisnya, seperti Rusia. Hal ini mempengaruhi emiten perkayuan tersebut yang dominasi penjualan berasal dari kayu lapis tersebut.

Mengulik laporan penjualannya, segmen ekspor kayu lapis mendominasi penjualan SULI di kuartal pertama tahun ini sebanyak 89% atau senilai US$ 17,42 juta. Namun perolehan tersebut mengalami penurunan 10% dibandingkan periode yang sama tahun kemarin US$ 19,34 juta.


Soal harga jual, manajemen berharap dapat rebound di semester dua nanti. "Saat ini yang dapat kami lakukan ialah mencoba menurunkan biaya-biaya lainnya, seperti produksi, log dan melakukan efisiensi diberbagai lini," sebut David saat paparan publik perseroan berlangsung, Senin (17/6).

Soal target pendapatan di tahun ini, David enggan berekspektasi tinggi, manajemen mengaku pencapaian di kuartal-II tahun ini pun masih melemah dan sulit untuk meningkat. Soal capital expenditure (capex), perseroan belum dapat membeberkan secara rinci.

David mengakui memang perlu pendanaan capex. Tapi mengingat agenda soal right issue perseroan belum kuorum di Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), manajemen masih mencoba menghitung ulang kebutuhan pendanaan di masa mendatang.

Seperti yang diketahui, perusahaan berencana melakukan program HMETD IV dan MESOP, para pemegang saha saat RUPS menyetujui pengeluaran saham baru Rp 50 per lembar. Hanya saja rapat tidak memenuhi kuorum dan keputusan nilai dan kepastian kapannya masih tertunda.

Sekadar informasi, penjualan SULI di kuartal pertama tahun ini penyumbang terbesar berasal dari regional Asia Timur sebanyak 48% dari revenue atau senilai US$ 9,43 juta. Segmen tersebut juga tercatat tumbuh 22% dibandingkan perolehan kuartal-I 2018 US$ 7,74 juta.

Sedangkan penjualan ke pasar Amerika Serikat (AS) mengalami penurunan 48% di kuartal-I 2019 year on year (yoy) menjadi US$ 5,03 juta. Porsi penjualan AS di tiga bulan pertama tahun ini sekitar 25% dari total revenue.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini