JAKARTa. Prospek pasar saham domestik yang bullish berpotensi mengerek jumlah dana kelolaan manajer investasi setidaknya hingga akhir tahun ini. Maklum, mayoritas dana kelolaan (terutama aset reksadana saham) ditempatkan pada instrumen saham. Salah satu yang meraih pertumbuhan dana kelolaan berkat kenaikan nilai pasar aset dasar reksadana adalah PT Samuel Aset Manajemen (SAM). Menurut Agus Basuki Yanuar, Presiden Direktur Samuel Aset Manajemen, pada akhir tahun lalu, perusahaan manajer investasi ini memiliki total dana kelolaan sejumlah Rp 3,6 triliun. Nah, pada akhir Agustus lalu, jumlah tersebut naik sebesar 5,56% menjadi Rp 3,8 triliun. Seperti diketahui, secara year to date hingga akhir Agustus 2014, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah naik 20,18%. Tingginya kenaikan IHSG juga menguntungkan PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI). Per Juni 2014, nilai dana kelolaan Manulife sebesar Rp 48,27 triliun. Angka ini naik 8,96% dibandingkan akhir tahun lalu. Direktur Pengembangan Bisnis Manulife Putut E. Andanawarih mengatakan, selain pertumbuhan nilai aset dasar, kenaikan dana kelolaan juga tidak lepas gencarnya edukasi terhadap investor dan masyarakat umum. Pasalnya, pertumbuhan dana kelolaan juga terjadi seiring tingginya minat investor dalam berinvestasi.
Analis Investa Saran Mandiri Hans Kwee memprediksi, hingga akhir tahun ini, IHSG masih akan bullish karena ekspektasi positif terhadap pemerintahan baru dan prospek pertumbuhan kinerja emiten. Target dia, IHSG bisa mencapai 5.500 hingga 5.600 pada akhir tahun ini. Rencana produk baru Dengan prospek pasar positif, Agus optimistis bisa meraih kelolaan senilai Rp 4,1 triliun hingga akhir tahun ini. "Kami yakin bisa mencapai target, mengingat potensi nilai aset dasar masih bisa tumbuh hingga akhir 2014, dan kinerja produk kami bagus," klaim dia. Meski demikian, Agus mengaku, target dana kelolaan tersebut cukup moderat. Pasalnya, SAM mengantisipasi kemungkinan investor institusi yang merealisasikan keuntungan di tengah kondisi pasar yang bullish. Tadinya, pada sisa tahun ini, SAM berencana menerbitkan produk baru untuk mendongkrak dana kelolaan. "Tapi kami tunda, karena melihat peluang lebih besar pada tahun depan," ujar Agus. Pertimbangannya, pada 2015, sudah ada kepastian terkait kebijakan pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Artinya, peluang pasar bullish lebih besar sehingga investor juga lebih percaya diri untuk berinvestasi. Menurut Agus, SAM setidaknya akan menerbitkan tiga produk reksadana anyar pada tahun depan. Perinciannya, berupa produk reksadana jenis saham, pendapatan tetap, dan reksadana campuran.