KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah melemah karena kemungkinan The Fed menaikkan suku bunga masih terbuka. Kini, pasar tengah menanti rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) untuk melihat arah rupiah selanjutnya. Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menjelaskan, ekspektasi bahwa The Fed akan berubah menjadi lebih hawkish dan menaikkan suku bunga acuannya menjadi 6%, telah menghilangkan optimisme pada aset-aset berisiko di awal tahun. Mata uang, saham, dan obligasi negara berkembang telah menuju minggu terburuknya sejak setidaknya Oktober tahun lalu. Hal itu menyusul data ketenagakerjaan AS yang kuat telah memberikan implikasi bahwa The Fed belum mendekati akhir siklus pengetatannya.
Pasar Menanti Data Inflasi AS, Begini Prediksi Rupiah pada Senin (13/2)
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah melemah karena kemungkinan The Fed menaikkan suku bunga masih terbuka. Kini, pasar tengah menanti rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) untuk melihat arah rupiah selanjutnya. Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menjelaskan, ekspektasi bahwa The Fed akan berubah menjadi lebih hawkish dan menaikkan suku bunga acuannya menjadi 6%, telah menghilangkan optimisme pada aset-aset berisiko di awal tahun. Mata uang, saham, dan obligasi negara berkembang telah menuju minggu terburuknya sejak setidaknya Oktober tahun lalu. Hal itu menyusul data ketenagakerjaan AS yang kuat telah memberikan implikasi bahwa The Fed belum mendekati akhir siklus pengetatannya.