Pasar Menanti Kebijakan The Fed, IHSG Ditutup Terkoreksi Tipis Rabu (18/9)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan penurunan tipis pada penutupan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI). Rabu (18/9). Meski sempat menguat ke level 7,831, akhirnya IHSG ditutup melemah 0,03% atau 2,64 poin ke level 7.829.

Analis Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang menjelaskan, IHSG bergerak sesuai perkiraan. Indeks bergerak fluktuatif dalam rentang 7.800-7.850. Menurutnya secara teknikal, pergerakan stochastic RSI memvalidasi kecenderungan konsolidasi pada MACD. Pergerakan ini diperkirakan akan berlanjut hingga Kamis (19/9).

Ia melihat pasar masih mencerna asumsi makro dalam RAPBN 2025, di mana pertumbuhan ekonomi diperkirakan mencapai 5,2% year-on-year (yoy) dan inflasi terkendali di level 2,5% yoy. Kemudian imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) tenor 10 tahun masih cukup tinggi di 7% dan nilai tukar rupiah diasumsikan di Rp16.000 per dolar AS. Kondisi ini mengindikasikan pandangan konservatif terhadap potensi pelonggaran kebijakan moneter pada 2025.


Sementara itu, masih dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) hari ini juga memutuskan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 6%. 

Baca Juga: IHSG Turun Tipis ke Level 7.829 Top Losers di LQ45: GOTO, TOWR & ADRO, Rabu (18/9)

Head of Customer Literation and Education PT Kiwoom Sekuritas Indonesia, Oktavianus Audi, menambahkan bahwa IHSG diperkirakan akan bergerak mixed dengan kecenderungan melemah dalam rentang level support 7.785 dan resistance 7.900. Indikator RSI mulai menunjukkan penurunan di zona overbought, sementara MACD cenderung mendatar.

Namun, Oktavianus melihat penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di tengah pemangkasan suku bunga BI masih akan menjadi salah satu katalis positif yang menopang laju IHSG. Hanya saja, untuk sementara pasar diperkirakan akan cenderung menahan diri menunggu rilis dan arah kebijakan The Fed.

Untuk besok Kamis (19/9), Oktavianus merekomendasikan trading buy saham PT Astra Internasional Tbk (ASII) dengan level support Rp5.050 per saham dan resistance Rp5.600 per saham, trading buy saham PT Bank Tabungan Negara Persero Tbk (BBTN) dengan support Rp1.430 per saham dan resistance Rp1.600 per saham serta terakhir speculative buy untuk saham PT Summarecon Agung Tbk ( SMRA) dengan support Rp645 per saham dan resistance Rp740 per saham.

Kemudian Alrich merekomendasikan saham BSDE, CTRA, BTPS, ASII, dan BNGA untuk Kamis (19/9).

Selanjutnya: Maybank AM Sebut Bisnis Reksadana Masih Positif, Ini Faktor Pendorongnya

Menarik Dibaca: Cara Aktifkan Pengingat Batasan Pengisian Daya di iOS 18 untuk Jaga Kesehatan Baterai

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Putri Werdiningsih