KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kimia Farma (Persero) Tbk bidik pendapatan hingga akhir tahun sebesar Rp 11,5 triliun. Untuk itu, pihaknya terus memperkuat lini usahanya dengan merambah segmen kecantikan dan kesehatan. Verdi Budidarmo, Direktur Utama Kimia Farma berujar bahwa tren farmasi di Indonesia bernilai Rp 140 triliun saban tahunnya. "Nah, yang paling menarik saat ini dari pasar suplemen makanan," ujarnya usai pembukaan gerai Healt and Beuty di Transmall Cibubur, Sabtu (28/9). Secara rinci, ia memaparkan sebelumnya pasar suplemen makanan bernilai Rp 4,5 triliun. Hanya saja, pihaknya memproyeksikan pada 2020-2021 nanti pasarnya bisa mencapai Rp 20 triliun hingga Rp 25 triliun.
Pasar menarik, Kimia Farma terjun ke segmen bisnis kecantikan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kimia Farma (Persero) Tbk bidik pendapatan hingga akhir tahun sebesar Rp 11,5 triliun. Untuk itu, pihaknya terus memperkuat lini usahanya dengan merambah segmen kecantikan dan kesehatan. Verdi Budidarmo, Direktur Utama Kimia Farma berujar bahwa tren farmasi di Indonesia bernilai Rp 140 triliun saban tahunnya. "Nah, yang paling menarik saat ini dari pasar suplemen makanan," ujarnya usai pembukaan gerai Healt and Beuty di Transmall Cibubur, Sabtu (28/9). Secara rinci, ia memaparkan sebelumnya pasar suplemen makanan bernilai Rp 4,5 triliun. Hanya saja, pihaknya memproyeksikan pada 2020-2021 nanti pasarnya bisa mencapai Rp 20 triliun hingga Rp 25 triliun.