JAKARTA. Saham UNVR, BBRI, dan TLKM menjadi penyeret indeks, hari ini. Hingga pukul 14.23 WIB, IHSG terseret 0,63% ke level 3.526,16.Adapun, saham UNVR sudah terkoreksi 2,8% ke level Rp 15.650 per saham. Sementara, saham BBRI turun 3% Rp 4.850 per saham, dan saham TLKM turun 0,64% ke 7.750Analis Lauthandana Securindo, Willy Sanjaya menyebut, koreksi ketiga saham tersebut karena pengaruh isu dari dari negeri. Menurutnya, pasar masih cemas terhadap inflasi, suku bunga yang belum ada perubahan, dan kondisi sosial politik yang agak memanas akhir-akhir ini karena tudingan kebohongan terhadap pemerintah.Sementara, kata Willy, dari sisi emiten sendiri tidak ada alasan khusus yang menyeret saham-saham tersebut. Tapi, saat ini pasar memang menunggu laporan keuangan 2010, sehingga indeks sulit naik dan cenderung tekanan jual."Pasar tidak punya pegangan, dalam posisi mencari arah, sehingga yang ditunggu adalah rilis laporan keuangan dan rencana pembagian dividen," terangnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pasar mencari arah, saham UNVR, BBRI, dan TLKM jadi penggerus indeks
JAKARTA. Saham UNVR, BBRI, dan TLKM menjadi penyeret indeks, hari ini. Hingga pukul 14.23 WIB, IHSG terseret 0,63% ke level 3.526,16.Adapun, saham UNVR sudah terkoreksi 2,8% ke level Rp 15.650 per saham. Sementara, saham BBRI turun 3% Rp 4.850 per saham, dan saham TLKM turun 0,64% ke 7.750Analis Lauthandana Securindo, Willy Sanjaya menyebut, koreksi ketiga saham tersebut karena pengaruh isu dari dari negeri. Menurutnya, pasar masih cemas terhadap inflasi, suku bunga yang belum ada perubahan, dan kondisi sosial politik yang agak memanas akhir-akhir ini karena tudingan kebohongan terhadap pemerintah.Sementara, kata Willy, dari sisi emiten sendiri tidak ada alasan khusus yang menyeret saham-saham tersebut. Tapi, saat ini pasar memang menunggu laporan keuangan 2010, sehingga indeks sulit naik dan cenderung tekanan jual."Pasar tidak punya pegangan, dalam posisi mencari arah, sehingga yang ditunggu adalah rilis laporan keuangan dan rencana pembagian dividen," terangnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News