Pasar mendukung penuntasan korupsi



JAKARTA. Pelaku pasar mendukung pemberantasan korupsi tanpa pandang bulu. Kendati berpotensi menyulut suhu politik, pengusutan dan pemberantasan korupsi tanpa pandang bulu akan menggairahkan pasar modal dalam negeri.

Itu sebabnya, sejumlah pelaku pasar berharap proses pengusutan korupsi proyek KTP elektronik (e-KTP) yang menyeret Setya Novanto harus tuntas. Dalam perkara ini, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Ketua DPR sekaligus Ketua Umum Golkar tersebut sebagai tersangka, Senin (17/7).

Analis Senior Binaartha Parama Sekuritas Reza Priyambada menyebutkan, penetapan Setya Novanto (Setnov) sebagai tersangka masih menjadi perbincangan hangat para pelaku pasar modal. Sejauh ini, proses tersebut belum berpengaruh ke bursa saham, apalagi situasi politik dalam negeri relatif stabil. "Saat ini pasar masih sebatas mencermati," ungkap Reza, Selasa (18/7).


Memang, pengusutan korupsi proyek e-KTP berpotensi menyulut suhu politik Tanah Air. Sebab selain Setya Novanto, puluhan politisi dari partai besar ikut terseret dugaan kasus ini. Kegaduhan politik acap mempengaruhi iklim investasi sehingga menahan investasi pelaku pasar.

Kondisi stabil

Namun kini kondisi pasar relatif stabil dan sikap para investor cenderung berubah. Alhasil, potensi kisruh politik belum sampai mengubah minat investor untuk menanamkan dananya di pasar finansial Indonesia.

Analis OSO Sekuritas Riska Afriani menilai, pada dasarnya penetapan Setya memang akan membuat kondisi politik tidak stabil. Namun, ia optimistis hal ini tidak akan berpengaruh signifikan pada bursa saham.

Sebab, sebelumnya Setnov sempat tersandung sejumlah kasus, seperti dugaan permintaan saham PT Freeport Indonesia. Hal ini membuat Setnov mengundurkan diri dari jabatan Ketua DPR. "Saat itu juga tidak berpengaruh signifikan terhadap IHSG," ujar Riska.

Bahkan William Surya Wijaya, Vice President of Research Indosurya Mandiri Sekuritas. Menurut dia, perkara yang menyeret Setya Novanto bisa dimaknai sebagai momentum penegakan hukum di Indonesia tanpa pandang bulu.

Pada dasarnya, penegakan hukum terutama pemberantasan korupsi, sangat terkait dengan kesejahteraan masyarakat. Jika penegakan hukum berjalan efektif, tegas dan berwibawa, akan berimbas pada perekonomian yang lebih baik. Ini tentu berkorelasi pada iklim investasi. "Semua masih terkorelasi (antara penegakan hukum dan iklim investasi)," ungkap William.

Analis Semesta Indovest Aditya Perdana Putra menilai, kasus Setnov menjadi ujian bagi Presiden Jokowi. Jika kasus ini berhasil dituntaskan, akan menunjukkan penegakan hukum di masa pemerintahan Jokowi berjalan dengan baik dan tegas. "Tentu ini akan meningkatkan kepercayaan investor pada pemerintahan Jokowi," ujar dia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini