MELBOURNE. Harga kontrak emas dunia diperdagangkan flat pada transaksi awal pekan (4/2). Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.15 waktu Singapura, harga kontrak emas untuk pengantaran cepat berada di level US$ 1.668,30 per troy ounce. Sekadar perbandingan, pada akhir pekan lalu (1/2), kontrak yang sama berada di level US$ 1.667,45 per troy ounce. Pada pekan lalu, harga emas mencatat kenaikan sebesar 0,5%. Sementara itu, harga kontrak emas untuk pengantaran April turun 0,2% menjadi US$ 1.667,20 per troy ounce di Comex, New York. Pergerakan harga emas kali ini dipengaruhi oleh data ekonomi AS yang semakin membaik. Seperti yang diketahui, jumlah tenaga kerja AS semakin naik. Namun di sisi lain, the Federal Reserve AS terus memberikan stimulus untuk mengerek laju pertumbuhan. "Investor memilih menunggu hingga merasa yakin mengenai arah perekonomian AS yang sebenarnya. Kami melihat ekonomi semakin membaik, namun kami belum melihat pemerintah akan menghentikan program stimulusnya dalam waktu dekat," papar David Lennox, resources analyst Fat Prophets di Sydney. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pasar menunggu, harga emas bergerak flat
MELBOURNE. Harga kontrak emas dunia diperdagangkan flat pada transaksi awal pekan (4/2). Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.15 waktu Singapura, harga kontrak emas untuk pengantaran cepat berada di level US$ 1.668,30 per troy ounce. Sekadar perbandingan, pada akhir pekan lalu (1/2), kontrak yang sama berada di level US$ 1.667,45 per troy ounce. Pada pekan lalu, harga emas mencatat kenaikan sebesar 0,5%. Sementara itu, harga kontrak emas untuk pengantaran April turun 0,2% menjadi US$ 1.667,20 per troy ounce di Comex, New York. Pergerakan harga emas kali ini dipengaruhi oleh data ekonomi AS yang semakin membaik. Seperti yang diketahui, jumlah tenaga kerja AS semakin naik. Namun di sisi lain, the Federal Reserve AS terus memberikan stimulus untuk mengerek laju pertumbuhan. "Investor memilih menunggu hingga merasa yakin mengenai arah perekonomian AS yang sebenarnya. Kami melihat ekonomi semakin membaik, namun kami belum melihat pemerintah akan menghentikan program stimulusnya dalam waktu dekat," papar David Lennox, resources analyst Fat Prophets di Sydney. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News