Pasar Minyak Dunia Berubah, China dan India Jadi Pengimpor Minyak Rusia Terbesar



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Sanksi jangka panjang negara-negara Barat memengaruhi penyaluran minyak Rusia menjadi ke negara-negara Asia. Hal itu menjadikan China dan India sebagai pengimpor terbesar minyak Rusia.

Melansir Yahoo! Finance, Kamis (25/5), China dan India mengambil lebih dari 30% impor minyak dari Rusia pada April 2023. Menurut data perusahaan intelijen Kpler, angka tersebut naik dari 12% pada Februari 2022, bertepatan dengan momen Rusia menginvasi Ukraina.

Adapun pengiriman minyak Rusia menuju Afrika Barat dan Amerika Serikat (AS) telah anjlok masing-masing lebih dari 40% dan 35%.


Mantan ekonom di Sinochem Energy Co, Wang Nengquan, mengatakan pembeli dari negara di Asia menjadi pemenangnya karena harga minyak Rusia yang murah. Dia menyebut dalam beberapa bulan terakhir, Asia yang dipimpin oleh India, telah menjadi mitra dagang terbesar Rusia.

"Hal itu juga membantu Rusia untuk mengembalikan ekspor minyaknya ke kondisi normal," ucap dia.

Baca Juga: Pemerintah Belum Bisa Menurunkan Harga BBM Bersubsidi, Ini Alasannya

Wang menyampaikan perubahan arus tersebut menunjukkan perubahan di pasar minyak global, yang kemudian dipimpin oleh India dan China. Adapun permintaan global mencapai sekitar 100 juta barel per hari.

Seperti diketahui, setelah invasi Rusia, negara-negara Barat melarang aliran minyak mentah dari negara tersebut. Tak hanya itu, mereka juga memberlakukan mekanisme pembatasan harga.

Perubahan aliran minyak global diperkuat laporan penelitian untuk The Oxford Institute For Energy Studies, yang mana hampir 90% ekspor Rusia sekarang ditujukan ke China dan India.

Meski Rusia telah berhasil mengalihkan aliran minyak ke Asia, mereka juga telah kehilangan sebagian besar basis pelanggan lamanya di negara Barat. Rusia juga terbilang ketiban untung dengan mengekspor minyaknya ke Cina dan India sehingga memberi kilang-kilang minyak di Rusia kekuatan pasar yang sangat besar.

Adapun sampai saat ini India memiliki lonjakan terbesar dalam permintaan minyak mentah Rusia, sedangkan China juga telah mengambil volume minyak Rusia dan mempertahankan pembelian minyak Iran serta Venezuela.

Sementara itu, data dari Badan Energi Internasional menunjukkan bahwa sanksi terhadap Rusia tak memengaruhi ekspor minyak mereka pada Maret 2023 yang mencapai level tertinggi sejak pandemi Covid-19. Namun, pendapatan mereka malah turun hampir setengah dari tahun sebelumnya.

Baca Juga: Harga Minyak Mentah Naik 1% karena Penurunan Stok AS dan Peringatan dari Arab Saudi

Editor: Khomarul Hidayat