KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Permintaan kendaraan
pick up tahun ini diprediksi masih meningkat. Para agen pemegang merk (APM) melihat kebutuhan logistik meningkat sehingga membutuhkan kendaraan
pick up. General Manager Marketing Division PT Isuzu Astra Motor Indonesia Attias Asril mengatakan, perkembangan kendaraan
pick up tahun ini meningkat karena sektor logistik. Menurutnya saat kondisi komoditas yang masih kurang baik seperti saat ini segmen logistik masih membantu penjualan. "Arus logistik juga mulai berkembang karena penjualan barang dari sektor
e-commerce," kata Attias usai acara Ngabuburit Bareng Kemenhub dan Isuzu, Selasa (21/5).
Untuk segmen
pick-up, Isuzu menyasar pasar medium
pick-up lewat model Traga. Model yang baru diluncurkan April tahun lalu ini mulai banyak diminati konsumen. Pasalnya, kompetitor utama hanya satu dari Mitsubishi L-300 saja. "Saat ini penjualan sudah rata-rata mencapai 500 unit per bulan dan kami harapkan stabil sampai akhir tahun," kata Attias. Adapun saat ini model Traga sudah menjadi penguasa pasar di kota Jakarta dan Surabaya. Diharapkan di tahun-tahun mendatang bisa menjadi penguasa pasar segmen medium
pick-up. Tak hanya pasar domestik, model Traga juga akan segera diekspor pada akhir tahun 2019. Rencananya pengiriman model akan ditargetkan ke negara-negara ASEAN. Sementara itu, bulan april lalu PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) menggelar
world premiere Suzuki New Carry Pick Up. Pick-up ini ini diharapkan bisa membantu penjualan Suzuki. Adapun penjualan domestik Carry tahun lalu mencapai 4.300 unit per bulan. Ditargetkan tahun ini bisa mencapai 5.000 unit per bulan. Sekedar info, di pasar domestik tahun ini Suzuki menargetkan penjualan 10.000 unit per bulan. Alhasil 50% penjualan Suzuki berasal dari kendaraan komersial ini. Makmur, Direktur Sales 4W PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengatakan model
pick-up diharapkan membantu penjualan Suzuki keseluruhan. "Kami optimistis meski pasar saat ini menurun, target kami bisa tercapai," kata Makmur kepada Kontan.co.id, Selasa (21/5). Tak hanya pasar korporasi, pembeli dari kendaraan komersial Suzuki juga banyak dari individu. Khususnya individu yang baru mengembangkan usahanya.
Strategi Suzuki dalam menguasai pasar tidak lepas dari komitmennya untuk menyediakan kendaraan niaga yang irit bensin dan perawatan, lama umur pemakaian, muat banyak barang, sehingga dapat menguntungkan customer. Pada tahun 2018, Suzuki berhasil memimpin pasar kendaraan niaga ringan melalui pertumbuhan penjualan Carry dan Mega Carry dengan jumlah wholesales sebanyak 55.267 unit. Capaian ini menobatkan Carry dan Mega Carry menjadi raja pick up dengan pangsa pasar sebesar 51% di kategori Low Pick Up dengan kontribusi sebesar 47% terhadap penjualan nasional Suzuki. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat