Pasar Mobil Tahun Depan Bakal Terkoreksi 40%



JAKARTA. Penjualan roda empat tahun depan bakalan terkoreksi. Bukan hanya suku bunga yang tinggi saja, menurunnya komoditi menjadi pemicu bakal menciutnya penjualan kendaraan tahun 2009. Hitungan General Manager Marketing and Sales PT Toyota Astra Motor (TAM) Djojana Jody. Pasar mobil tahun depan akan turun 40% dari pasar mobil tahun ini yang diprediksi mencapai 580.000 unit. "Kami memang masih menghitung, tapi diperkirakan sekitar 350.000-400.000 unit," kata Djojana. Penurunan yang sama juga diperkirakan General Manajer Marketing PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) A. Indraputra. Dia menaksir pasar mobil 2009 akan terkoreksi 30%-40% menjadi 400.000 unit. Menurutnya, koreksi penjualan sebesar ini juga akan terjadi untuk penjualan mobilnya. "Penurunan pasar untuk Isuzu sendiri juga kami kira tidak jauh dari itu," katanya.Djojana bilang, anjloknya penjualan terutama terjadi pada tingkat ritel.  Jika penjualan mobil Toyota pada Oktober 2008 mencapai 54.800 unit maka pada bulan ini diperkirakan turun menjadi sekitar 53.000 unit sedangkan di pengujung tahun penjualan mobilnya hanya sekitar 40.000 unit. "Bahkan bisa jadi di bawah 40.000 unit," ujarnya. Melihat kondisi ini, sejumlah produsen mobil segera merevisi target penjualannya. Isuzu bahkan mengurangi target penjualan tahun ini sebanyak 1000 unit menjadi 25.000 unit dari target awal sebanyak 26.000 unit. Tidak hanya itu, Isuzu juga tidak berani mematok target penjualan yang tinggi tahun depan, yakni hanya 17.000 unit saja. "Kami pesimis karena kondisinya memang sedang buruk. Tapi ini pun masih kami revisi setiap 3 bulan," kata Indraputra.Meski begitu, TAM justru tetap yakin target penjualan tahun ini bisa tercapai. Dengan begitu, TAM tidak akan merevisi target penjualannya yang sebanyak 185 ribu unit. Tahun mendatang, Djojana bilang, TAM pun akan tetap mematok target market share sebanyak 35%. "Kami akan mempertahankan market share  ini," imbuhnya tanpa menyebut angka target penjualan. 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: