Pasar modal cermati efek Pilgub DKI



JAKARTA. Fokus sebagian masyarakat, termasuk pelaku pasar modal kini tertuju pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta putaran kedua. Arah pasar saham domestik tidak tertutup kemungkinan mengikuti hasil pesta demokrasi yang akan berlangsung Rabu (19/4) nanti.

Masih segar di ingatan, pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak, 15 Februari lalu, turut membuat pasar saham sepi transaksi. Dan, harus diakui investor asing maupun lokal akan menahan diri melihat perkembangan pelaksanaan Pilgub DKI putaran kedua. "Jika ada koreksi, IHSG tidak akan turun sampai 5.400," ujar Teguh Hidayat, pengamat pasar modal, Ahad (16/4).

Dalam sebulan terakhir, aksi beli investor asing memag masih terus terjadi. Namun, menjelang pilgub, investor asing bakal ambil posisi wait and see.


"Mereka hanya menahan diri, setelah pilgub, jika situasi aman, masih ada aksi beli karena banyak saham murah yang diincar asing," kata Teguh

Cuma, pekan ini pasar juga masih dipengaruhi sentimen global. Terutama, suhu geopolitik yang memanas pasca serangan Amerika Serikat (AS) ke Suriah. Tambah lagi, Korea Utara bersiap membalas kalau AS menggempur fasilitas nuklir mereka.

Dengan kombinasi sentimen lokal dan global, Reza memprediksikan, IHSG pekan ini bearish di support 5.596-5.605 dan resistance 5.632-5.678. Sedang Analis Danareksa Sekuritas Lucky Bayu Purnomo memperkirakan, IHSG sepanjang pekan ini di kisaran 5.585-5.625. "Berita tiap TPS akan dijaga ketat membuat pasar yakin Pilgub DKI berjalan aman," ucap dia.

Menurut Analis Senior Binaartha Parama Sekuritas Reza Priyambada, saham sektor media banyak diuntungkan sentimen Pilgub DKI. Misalnya, VIVA dan MNCN.

Editor: Yudho Winarto