Pasar modal Indonesia diprediksi akan membaik tahun depan, berikut pendorongnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang 2019, perekonomian Indonesia diguncang beberapa sentimen, baik dari domestik maupun global. Tak ayal, pasar modal tanah air pun terpengaruh sentimen-sentimen ini.

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi menilai, perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China memberi dampak yang negatif terhadap industri manufaktur dan investasi.

Selain itu, sentimen lainnya datang dari kebijakan suku bunga. Dalam setahun ini, Bank Sentral AS The Federal Reserves (The Fed) telah menurunkan suku bunga acuan sebanyak tiga kali yang pada akhirnya diikuti oleh banyak bank sentral di dunia.

“Keseluruhan hal ini memberi pengaruh besar terhadap pembentukan aktivitas ekonomi baik di Indonesia dan berdampak pada kepercayaan dan iklim investasi di dalam negeri tujuan,” ujar Inarno dalam pembukaan Market Outlook 2020 di Jakarta, Selasa (10/12).

Baca Juga: Asing catatkan net buy Rp 41,73 triliun sejak awal 2019, OJK: Pasar masih terjaga

Di sisi lain, Direktur dan Kepala Riset Citigroup Sekuritas Indonesia Ferry Wong menilai, pasar modal Indonesia berpeluang untuk bangkit pada tahun depan. Ia menilai, pengaruh perang dagang antara AS dengan China akan segera mereda.

Akan tetapi, ia mengatakan pemerintah perlu mewaspadai kondisi neraca dagang antara Indonesia dengan China. Sebab, neraca dagang Indonesia dengan China masih defisit.

Editor: Herlina Kartika Dewi