KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang 2019, perekonomian Indonesia diguncang beberapa sentimen, baik dari domestik maupun global. Tak ayal, pasar modal tanah air pun terpengaruh sentimen-sentimen ini. Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi menilai, perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China memberi dampak yang negatif terhadap industri manufaktur dan investasi. Selain itu, sentimen lainnya datang dari kebijakan suku bunga. Dalam setahun ini, Bank Sentral AS The Federal Reserves (The Fed) telah menurunkan suku bunga acuan sebanyak tiga kali yang pada akhirnya diikuti oleh banyak bank sentral di dunia.
Pasar modal Indonesia diprediksi akan membaik tahun depan, berikut pendorongnya
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang 2019, perekonomian Indonesia diguncang beberapa sentimen, baik dari domestik maupun global. Tak ayal, pasar modal tanah air pun terpengaruh sentimen-sentimen ini. Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi menilai, perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China memberi dampak yang negatif terhadap industri manufaktur dan investasi. Selain itu, sentimen lainnya datang dari kebijakan suku bunga. Dalam setahun ini, Bank Sentral AS The Federal Reserves (The Fed) telah menurunkan suku bunga acuan sebanyak tiga kali yang pada akhirnya diikuti oleh banyak bank sentral di dunia.